This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Renungan] Jika Tak Dekat dengan Quran, Apa Arti Semua Ini?

gbne.blogspot.com - Mushaf Al Quran © devianart.com
Apa artinya harta begitu mudah mendekati kita, berbondong-bondong masuk ke kantong kita, tapi Al Qur’an begitu jauh… seakan tak mau kita mengakrabinya? Seperti ada sekat antara ayat suci dan hafalan kita. Sepanjang sejarah, Allah hamparkan berjuta orang kaya. Bahkan ada yg sekelas Qarun dgn kunci gedung yg tak sanggup dipikul unta. Kekayaan bukanlah kemuliaan, sebab kekayaan kadang diberikan Allah kepada hambaNya yg beriman seperti Sulaiman dan kadang diberikan Allah kepada manusia durhaka seperti Qarun dan sejenisnya. Tapi jika melimpahnya harta disertai susahnya berdekatan dgn Al Qur’an, kita patut waspada. Jangan-jangan itu bukan kemuliaan tapi istidraj yg berujung kesengsaraan. Ketika kita begitu mudah mengumpulkan harta, tapi begitu sulit membaca kalamNya… Ketika kita begitu mudah mendapatkan uang, tapi begitu sulit menambah hafalan Qur’an… Ketika kita begitu mudah memperoleh dunia, tapi begitu sulit mengamalkan isi Al Qur’an… kita perlu waspada dan segera kembali kepadaNya. Apa artinya jabatan kita dapatkan, kekuasaan kita genggam, tetapi Al Qur’an menghilang dari kehidupan kita. Tak bisa bersatu, seperti timur dan barat. Sepanjang sejarah, Allah hamparkan berjuta penguasa. Bahkan ada yg sekelas Fir’aun dgn bala tentara, penyihir dan kepongahannya mengklaim ana rabbukumul a’la. Jabatan bukanlah kemuliaan, sebab jabatan kadang diberikan Allah kepada hambaNya yg beriman seperti Thalut. Kadang ada pula penguasa zalim seperti Jalut. Tapi jika tingginya jabatan justru disertai dgn rendahnya interaksi kita dgn Al Qur’an, kita patut waspada. Jangan-jangan itu bukan kemuliaan tapi istidraj yg berujung penderitaan. Ketika kita begitu mudah menduduki jabatan, tapi begitu sulit membaca kalamNya… Ketika kita begitu mudah mengakses kekuasaan, tapi begitu sulit menambah hafalan Qur’an… Ketika kita begitu mudah memperoleh kepemimpinan, tapi begitu sulit mengamalkan isi Al Qur’an… kita perlu waspada dan segera kembali kepadaNya. Apa artinya kita begitu mudah memperoleh teman, tapi Al Qur’an tak menjadi sahabat. Saat maut tiba, semua teman akan berpisah. Yang terbaik di antara mereka, mungkin hanya akan mengantarkan sampai ke pemakaman kita. Di alam barzakh berikutnya, tilawah kita yg menjadi teman. Hafalan kita yg menjadi kawan. Amalan kita yg menjadi sahabat. Al Qur’an… tidaklah seorang dekat dengannya kecuali ia akan dimuliakan Allah Azza wa Jalla. Membacanya saja berpahala sepuluh tiap hurufnya. Menghafalnya, membuat derajat surga setara dgn berapa banyak hafalannya. Dan di akhirat, Qur’an lah yg bisa menjadi syafaat. Bukan harta, bukan jabatan, dan bukan teman-teman yg hanya menjalin hubungan atas nama dunia.

source : http://cnn.com, http://jhonisamual.blogspot.com, http://slideshare.net



0 Response to "[Renungan] Jika Tak Dekat dengan Quran, Apa Arti Semua Ini?"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *