gbne.blogspot.com - Islam telah mengajarkan secara tegas dan bijak bahwa mendidik anak merupakan sesuatu hal yg wajib. Tentu saja ni bukan tanpa sebab, karena Islam telah memandang anak sebagai potensi yg sangat besar terkait dgn membangun peluang guna mendapatkan generasi mukmin dan muslim di masa mendatang yg diharapkan dpt menjaga eksistensi Islam dari berbagai arus kekuatan negatif yg ada. Dari sini islam telah membawa suatu semangat yg kita dpt menyebutnya sebagai semangat kearifan dlm mengelola potensi besar tersebut. Tapi untk melihat lebih jauh mengenai semangat ini, kita harus melihat dari awal / dari permulaan keberadaan / kelahiran anak itu sendiri di muka bumi ini. Mengenai hal ni kita dpt merujuk pd sebuah firman Allah dlm al-Quran berikut ini:
dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dlm Keadaan tak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (Q.S. An-Nahl: 78).
![]() |
| Pentingnya Mendidik Anak |
Ayat di atas secara jelas menjelaskan mengenai siklus kehidupan pertama seorang manusia yg baru terlahir di alam dunia ni yg dijelaskan dlm keadaan tak mengetahui sesuatupun. Kemudian terjadi proses kehidupan lebih lanjut sehingga Allah dgn Kemahakuasaannya memberikan rizki berupa pendengaran, penglihatan dan hati, yg dgn rizki tersebut tiap manusia diharapkan dpt bersyukur. Dalam konteks ini, hati memainkan peranannya yg sangat penting. Sebab ia merupakan pusat aktifitas manusia yg sesungguhnya.
Pada titik inilah sesungguhnya pembahasan ni hendak dimulai. pd titik ketidaktahuan seorang anak yg baru lahir inilah orang tua harus benar-benar matang pemahaman mereka tentang peran sebagai ayah dan ibu. Terlebih ketika dikuatkan pd pemahaman yg menyebutkan bahwa tiap bayi dilahirkan dlm keadaan fitrah. Atau dgn kata lain, anak ibarat buku baru yg masih putih polos belum terdapat tulisan / coretan apapun. Dari sinilah kemudian peran orang tua yg sangat penting dlm kaitannya memformat dan membentuk anak sehingga mereka memiliki kecenderungan bersosial dan berspiritual.
Kesadaran yg dimaksud tentunya tak hanya kesadaran dlm konteks pelaksanaan pendidikan anak semata. Tapi jg harus memperhatikan hasil dan ‘kesadaran’ yg sifatnya bathiniyah dari kedua orang tua itu sendiri yg berkaitan dgn pengembangan kualitas spiritual mereka sebagai hamba Allah. Sesungguhnya pd konteks terakhir inilah terdapat rahasia penciptaan anak dan penyerahan anak kepada orang tua sebagai sebuah tanggung jawab baru sekaligus sebagai sumber pembelajaran penting bagi mereka. Insa Allah pd sub bab selanjutnya, pembicaraan mengenai hal ni akan disinggung secara lebih luas dan akan diusahakan untk mengena pd sebuah ruang lingkup pembahasan yg selama ni -menurut kaca mata pandang penulis yg dhaif- masih kurang disadari bersama oleh orang tua.
Titik kedua yg tak boleh dilupakan dan harus dikupas dlm tulisan sederhana ni adlh mengenai pembentukan program kerja untk membangun kualitas bathiniyah sang anak baik baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal, baik dlm ruang lingkup keluarga maupun masyarakat. Hal ni pd pembahasan selanjutnya akan terfokus pd pola-pola hubungan sosial yg sensitif dan mudah menimbulkan masalah-masalah dlm diri anak. Sebagai contoh mengenai masalah kenakalan anak, kecenderungan untk meniru, dan lain sebagainya. Pada titik kedua ini, orang tua / ayah dan ibu perlu membangun kekuatan bersama / bersinergi dgn akal pikiran dan keputusan-keputusan berupa tindakan yg tentunya harus berlandaskan pd kebijaksanaan dan kedewasaan. Peri kehidupan rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yg sempurna harus dpt digunakan sebagai sumber rujukan paling utama dan tentunya orang tua harus mampu menangkap pelajaran-pelajaran yg terkandung di dalamnya.
Titik selanjutnya adlh titik ketiga yg menurut penulis merupakan titik terakhir dan paling menentukan, sebab pd titik inilah seluruh program kerja akan dibuktikan keberhasilannya. Titik ketiga ni adlh mengenai terciptanya generasi islami yg pandai bersyukur. Orang tua tentunya harus paham bagaimana rasa syukur itu tak hanya sebatas muncul dan terucap melalui lisan semata tapi harus terhunjam masuk ke dlm relung hati paling dlm hingga sang anak mendapatkan kesadaran mengenai seluruh apa yg tergelar dlm jagad raya ni sebagai hasil dari ciptaan Dzat Yang Maha Kuasa, yaitu Allah ‘Azza wa jalla.
source : http://pinterest.com, http://youtube.com

0 Response to "[Lowongan Dosen dan Pegawai] Pentingnya Mendidik Anak"
Posting Komentar