Egaliterisme
Logo Jogja sengaja dipilih berhuruf kecil semua untk melambangkan egaliterisme, kesederajatan dan persaudaran.
Merah
Warna mera bata merupakan perlambang Keraton dan semangat keberanian mewarnai zaman baru (masa depan) tetapi berbekal akar budaya masa lalu dan diperkaya kearifan lokal yg genuine.
Jenis Huruf
Mewakili kekuatan akar budaya Jogja, logo tersebut menggunakan jenis huruf original yg didesain berdasarkan aksara jawa. Font modern tetapi sederhana dan dinamis ni menggambarkan kehidupan di Jogja.
Renaisance / Gumregah
Tekad 9 Renaisance yg menjadi cita-cita pembangunan Jogja tercermin dlm angka 9 pd huruf ‘g’/9 Renaisance dimanifestasikan dlm slogan gerakan Jogja Gumregah dlm bidang pendidikan, pariwisata, teknologi, ekonomi, energi, pangan, kesehatan, keterlindungan warga, tata ruang dan lingkungan.
Biji dan Daun
Titik dlm J berbentuk biji dan daun, jg lubang pd juruf G melambangkan filosofi Cokro Manggilingan, Wiji Wutuh, Wutah Pecah, Pecah Tuwuh, Dadi Wiji. Artinya akan menjadi pedoman pembangunan yg lestari dan selaras dgn alam.
Hamemayu Hayuning Bhawana
Huruf G dan J yg saling memangku dan bersinanggungan melambangan Hamemayu Hayuning Bhawana. Sebagai pedoman pemimpin dan pengampu kebijakan bercermin pd kalbu rakyat.
Merah dan Putih
Warna merah berasal dari lambang Keraton, simbol keberanian, ketegasan, kebulatan tekat yg utuh. Warna putih menggambarkan Jogja roh ke-Indonesi-an.
Fleksibilitas Warna
Selain warna merah sebagai warna resmi, logo ni jg dirancang fleksibel dgn warna lain untk menggambarkan kemajemukan.
Sumber : harianjogja.com
0 Response to "[Wisata] Makna Filosofi Logo Jogja Istimewa"
Posting Komentar