Pada UN 2015 seperti yg telah disosialisasikan di media televisi nasional, bahwa UN 2015 ni tak menjadi syarat dan kriteria kelulusan masing masing siswa. Melainkan syarat kelulusan ditentukan secara akumulatif, artinya seluruh nilai, baik akademis, dan perilaku siswa selama menjalani pendidikan sekolah selama tiga tahun tersebut dinilai dan diakumulasikan sebagai syarat kelulusan.
Ini artinya yg menentukan seorang siswa lulus / tak bukan lagi dari pusat melainkan sekolah masing masing dgn melihat nilai raport dan nilai nilai sehari hari. Namun bukan berarti UN tak penting, melainkan UN jg menjadi salah satu indikator kemampuan akademis seorang siswa dan bisa digunakan sebagai modal untul melamar ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi.
Ini artinya yg menentukan seorang siswa lulus / tak bukan lagi dari pusat melainkan sekolah masing masing dgn melihat nilai raport dan nilai nilai sehari hari. Namun bukan berarti UN tak penting, melainkan UN jg menjadi salah satu indikator kemampuan akademis seorang siswa dan bisa digunakan sebagai modal untul melamar ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi.
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUAN PENDIDIKAN DAN
PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN DALAM UJIAN NASIONAL
Pasal 2
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian S/M/PK.
(2) Kelulusan peserta didik dari Ujian S/M sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(3) Kelulusan peserta didik dari Ujian PK sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
(4) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil
UN peserta didik yg bersangkutan.
Pasal 3
(1) Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf a, untk peserta didik:
a. SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas
VII sampai dgn kelas IX;
b. SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas X sampai dgn kelas XII;
c. SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem kredit
semester (SKS) apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
dipersyaratkan; dan
d. Program Paket B/Wustha dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan
keseluruhan derajat kompetensi masing-masing jenjang program.
(2) SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem SKS
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf c harus memiliki izin dari dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota / kantor wilayah kementerian agama
provinsi/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
(3) Ketentuan keikutsertaan peserta didik dari sekolah penyelenggara sistem SKS
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf c diatur dlm POS UN.
Pasal 4
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian S/M untk semua mata pelajaran
sebagaimana dimaksud dlm Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
(2) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian PK untk semua mata pelajaran
sebagaimana dimaksud dlm Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi berdasarkan perolehan Nilai PK dari PKBM/kelompok
belajar pd SKB.
(3) Kriteria kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dan ayat
(2) mencakup minimal rata-rata nilai dan minimal nilai tiap mata pelajaran
yg ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(4) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dan ayat (2) diperoleh dari
gabungan:
a. Rata-rata nilai rapor dgn bobot 50% (lima puluh persen) sampai dengan
70% (tujuh puluh persen):
1. semester I sampai dgn semester V / yg setara pd SMP/MTs,
SMPLB, dan Paket B/Wustha;
2. semester III sampai dgn semester V / yg setara pada
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C;
3. semester I sampai dgn semester V / yg setara bagi SMP/MTs dan
SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem SKS.
b. Nilai Ujian S/M/PK dgn bobot 30% sampai dgn 50% (lima puluh
persen).
(5) Total bobot nilai rapor dan nilai Ujian S/M/PK 100% (seratus persen).
(6) Nilai S/M/PK dilaporkan dlm rentang nilai 0 (nol) sampai dgn 100
(seratus).
Pasal 5
Kelulusan peserta didik dari:
a. SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK ditetapkan oleh
tiap satuan pendidikan yg bersangkutan dlm rapat dewan guru.
b. Program Paket B/Wustha dan Program Paket C ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota melalui rapat pleno dgn melibatkan perwakilan
dari satuan pendidikan nonformal.
Pasal 6
(1) Setiap peserta didik yg telah mengikuti UN akan mendapatkan SHUN.
(2) SHUN sekurang-kurangnya berisi:
a. biodata siswa,
b. nilai hasil UN untk tiap mata pelajaran yg diujikan, dan
c. tingkat pencapaian kompetensi lulusan untk tiap mata pelajaran yang
diujikan.
(3) Nilai hasil UN dilaporkan dlm rentang nilai 0 (nol) sampai dgn 100
(seratus).
(4) Tingkat pencapaian kompetensi lulusan seperti yg dimaksud pd ayat (1)
disusun dlm kategori sebagai berikut.
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan kurang dari atau
sama dgn 100 (seratus);
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari / sama dengan
85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari / sama
dgn 70 (tujuh puluh); dan
d. kurang, jika nilai kurang dari / sama dgn 55 (lima puluh lima).
sumber: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Permendikbud%20No.5%20Tahun%202015%20Kriteria%20kelulusan%20Peserta%20Didik%20UN.doc.pdf
PENCAPAIAN KOMPETENSI LULUSAN DALAM UJIAN NASIONAL
Pasal 2
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian S/M/PK.
(2) Kelulusan peserta didik dari Ujian S/M sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(3) Kelulusan peserta didik dari Ujian PK sebagaimana dimaksud pd ayat (1)
ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
(4) Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan menerima hasil
UN peserta didik yg bersangkutan.
Pasal 3
(1) Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) huruf a, untk peserta didik:
a. SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan pembelajaran dari kelas
VII sampai dgn kelas IX;
b. SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas X sampai dgn kelas XII;
c. SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem kredit
semester (SKS) apabila telah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang
dipersyaratkan; dan
d. Program Paket B/Wustha dan Program Paket C, apabila telah menyelesaikan
keseluruhan derajat kompetensi masing-masing jenjang program.
(2) SMP/MTs dan SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem SKS
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf c harus memiliki izin dari dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota / kantor wilayah kementerian agama
provinsi/kantor kementerian agama kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
(3) Ketentuan keikutsertaan peserta didik dari sekolah penyelenggara sistem SKS
sebagaimana dimaksud pd ayat (1) huruf c diatur dlm POS UN.
Pasal 4
(1) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian S/M untk semua mata pelajaran
sebagaimana dimaksud dlm Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
(2) Kriteria kelulusan peserta didik dari Ujian PK untk semua mata pelajaran
sebagaimana dimaksud dlm Pasal 2 huruf c ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi berdasarkan perolehan Nilai PK dari PKBM/kelompok
belajar pd SKB.
(3) Kriteria kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dan ayat
(2) mencakup minimal rata-rata nilai dan minimal nilai tiap mata pelajaran
yg ditetapkan oleh satuan pendidikan.
(4) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pd ayat (1) dan ayat (2) diperoleh dari
gabungan:
a. Rata-rata nilai rapor dgn bobot 50% (lima puluh persen) sampai dengan
70% (tujuh puluh persen):
1. semester I sampai dgn semester V / yg setara pd SMP/MTs,
SMPLB, dan Paket B/Wustha;
2. semester III sampai dgn semester V / yg setara pada
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, dan Paket C;
3. semester I sampai dgn semester V / yg setara bagi SMP/MTs dan
SMA/MA/SMAK/SMTK yg menerapkan sistem SKS.
b. Nilai Ujian S/M/PK dgn bobot 30% sampai dgn 50% (lima puluh
persen).
(5) Total bobot nilai rapor dan nilai Ujian S/M/PK 100% (seratus persen).
(6) Nilai S/M/PK dilaporkan dlm rentang nilai 0 (nol) sampai dgn 100
(seratus).
Pasal 5
Kelulusan peserta didik dari:
a. SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK ditetapkan oleh
tiap satuan pendidikan yg bersangkutan dlm rapat dewan guru.
b. Program Paket B/Wustha dan Program Paket C ditetapkan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota melalui rapat pleno dgn melibatkan perwakilan
dari satuan pendidikan nonformal.
Pasal 6
(1) Setiap peserta didik yg telah mengikuti UN akan mendapatkan SHUN.
(2) SHUN sekurang-kurangnya berisi:
a. biodata siswa,
b. nilai hasil UN untk tiap mata pelajaran yg diujikan, dan
c. tingkat pencapaian kompetensi lulusan untk tiap mata pelajaran yang
diujikan.
(3) Nilai hasil UN dilaporkan dlm rentang nilai 0 (nol) sampai dgn 100
(seratus).
(4) Tingkat pencapaian kompetensi lulusan seperti yg dimaksud pd ayat (1)
disusun dlm kategori sebagai berikut.
a. sangat baik, jika nilai lebih dari 85 (delapan puluh lima) dan kurang dari atau
sama dgn 100 (seratus);
b. baik, jika nilai lebih dari 70 (tujuh puluh) dan kurang dari / sama dengan
85 (delapan puluh lima);
c. cukup, jika nilai lebih dari 55 (lima puluh lima) dan kurang dari / sama
dgn 70 (tujuh puluh); dan
d. kurang, jika nilai kurang dari / sama dgn 55 (lima puluh lima).
sumber: http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/sites/default/files/Permendikbud%20No.5%20Tahun%202015%20Kriteria%20kelulusan%20Peserta%20Didik%20UN.doc.pdf
source : http://log.viva.co.id, http://unik6.blogspot.com, http://imgur.com
0 Response to "PERATURAN BARU UN 2015 SYARAT KELULUSAN SISWA 96890"
Posting Komentar