This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Review: Rumah Bekas Kuburan (2012)

Review: Rumah Bekas Kuburan (2012) Rumah Bekas Kuburan, Momen Transformasi Julia Perez 2 years ago by Utario Esna Putra in Movie Reviews Tagged: Disadur dari review Rumah Bekas Kuburan. Review Film Rumah Bekas Kuburan. 2012:: Horor:: 85 minutes 1.5 / 10 3 Producer Shanx RS, Gobind Punjabi Rumah Pondok Indah Twitter Facebook Google RSS Film horor berbau seks ini kabarnya di angkat darikisah nyata dan diberi judul ldquo Rumah Bekas Kuburan rdquo. Film ini menceritakan seorang penduduk asli Bogor bernama
Joe, Erick, Febi dan Susan dua pasang insan muda yg sedang mencari tempat kost. Sampai akhirnya mereka mendapatkan tempat kostan yg pemiliknya seorang perempuan bertubuh seksi, Melinda D / Karina dan menggoda bersama wanita jadi-jadian (kacung). Susan disini merasakan sesuatu yg aneh dgn rumah yg akan ditempatinya. Belum lagi perilaku Melinda yg begitu aneh. Melinda disini selalu mengadakan ritual mandi kembang tujuh rupa dan memakan biji kembang melati untuk mendapatkan tubuh yg kencang, rapat, kulit mulus, dan menggoda kepada setiap kaum lelaki. Melinda melakukan itu semua juga karena dirinya dirasuki roh jahat kuntilanak seksi, Larasati, yg mau membalaskan dendamnya di masa lalu terhadap Melinda. Apa yg sebenarnya terjadi dgn rumah tersebut? Lalu apa hubungan Melinda dgn Larasati?

Review: Rumah Bekas Kuburan (2012)

Suzanna…. Siapa coba tak mengenal nama dan sosok alm beliau? Beliau begitu tenar dan telah menghidupkan dunia perfilman horror sejak tahun 80an. Sosok beliau sampai saat ni pun nampaknya tak akan pernah bisa tergantikan. Dengan penampilannya menggunakkan mahkota / yg menghiasi di kepalanya dgn melati menjadi ciri khas beliau sampai saat ini. Selebihnya mungkin tak begitu gue tahu karna yg gue tahu dari Suzanna ya itu saja. Setelah mengetahui bahwa ada sosok yg akan menggantikan / titisan dari Suzanna, gue pun langsung pesimis… Apalagi setelah tahu sosok tersebut adalah Julia Perez.

Sorry bukannya mau menghujat sosok Julia Perez di film ini, tapi kalau cuma bermodalkan bisa bermain “panas” dgn lawan jenis ataupun melakukan ritual agar seperti Suzanna, rasanya itu tak cukup. Apalagi kalau modalnya payudara besar yg pengambilan gambarnya dari berbagai selalu berkesan penuh / tumpah, hmmm rasanya ni bukan titisan Suzanna melainkan titipan payudara besar. Kalau dari segi akting, Julia Perez memang agak mendingan dibandingkan lawan mainnya di tahun lalu. Tapi aktingnya di film Rumah Bekas Kuburan pun tak mencerminkan aura dari titisan Suzanna sama sekali. Yang seharusnya menyeramkan walaupun hanya diam saja / berkata beberapa kata, ni jadi buyar ketika Jupe melakoninya dgn tak tepat.

Busana yg digunakan Jupe pun (sekitar 12-14 pasang) nampaknya hanya menjual belahan payudara saja. Dengan ukuran yg mini dan super duper ketat dan saking ketatnya ada kostum yg dihubungkan dgn benang saja diantara belahan tersebut. Kreatif! Ah sudahlah terserah deh Jupe mau pake kostum apapun di film ini, yg penting gue menikmati setiap yg digunakannya #halah. Eitss tunggu dulu, Jupe setidaknya tahu diri dan agak pantas menjual dan mempertontonkan keindahan tubuhnya, dibandingkan sosok makhluk yg mengerikan di film ini. Sosok wanita jadi-jadian yg disebut Jupe banci alay dgn logat Manado yg sangat mengganggu! Belum lagi wujudnya yg begitu gembrot dan lemak dimana-mana diharuskan menggunakan kostum ketat dan seksi ala Jupe. OMG! Plis berikan gue obat tetes mata ketika melihat wujud tersebut di layar bioskop!

Review: Rumah Bekas Kuburan (2012)

Jujur gue gak tahu siapa nama karakter ataupun asli dari pemeran wanita gembrot jadi-jadian tersebut sampai review ni dibuat. Dan nampaknya itu tak penting sama sekali. Lebih baik mengingat para pemainnya saja. Dari 2 pasang insan muda di film ni nampaknya ada 1 yg lumayan oke penampilannya. Martina Tesela sebagai Susan lah yg lumayan baik aktingnya. Setidaknya dirinya tak hanya teriak-teriak saja ketika ada hantu yg menghampirinya, mukanya yg cukup manis dan enak dilihat pun berpakaian sewajarnya saja tanpa buka-bukaan. Ya semoga aja di debut filmnya kali ni (kalau gak salah) bisa mempertahankan dirinya seperti ini. Diah Cempaka sebagai Febi pun nampaknya cukup berani lah di film ini. Dengan berani ciuman dgn lawan main dan buka-bukaan saja itu sudah menjadi poin keberanian dari seorang Diah disini. Tapi sayangnya mimik wajahnya terlalu datar untuk histeris sekalipun.

Lain pula dgn dua pria pacar ari feby dan susan disini, yaitu Toddy Zilla sebagai Joe yg dgn karakter muka playboynya dan begitu lihai ketika bermain dgn lawan main ketika di atas ranjang. Adi Wahyu sebagai Erick disini karakternya sangatlah jaim dan polos sebagai seorang lelaki. Entah faktor apa yg membuat dirinya begitu kaku ketika disentuh oleh wanita bahkan Jupe sekalipun. Walaupun akhirnya birahi nafsunya terlampiaskan juga #pret. Aihh sampai kelupaan sosok kuntilanak seksi dan cantik di film ini, ya peran itu jatuh pd Fifie Buntaran. Untung saja muka Fifie di film ni dibantu dgn efek-efek lampu yg meminimalisir mukanya yg agak keras dan cenderung kayak pria terlihat lebih baik lah. Sebagai debutnya di film ni pun setidaknya Fifie tampil tak kalah seksi dgn Jupe yg hanya menonjolkan belahan payudara saja..

Cerita Rumah Bekas Kuburan kalau boleh jujur hanya terletak di 3-5 menit akhir film. Semua dijelaskan disana. Sepanjang durasi 80 menit sebelum akhir film pun hanya proses bagaimana Jupe melakukan ritual dan aksi untuk menjadikan Joe dan Erick sebagai suami / tumbal berikutnya.Kalau tujuan film ni untuk memperkenalkan Jupe sebagai titisan Suzanna, rasanya gagal karena ritual demi ritual yg dilakukan jupe pun Cuma sebatas makan kembang melati dan mandi (lebih tepatnya berendam) di kolam melati. Sisanya? Tidak ada sama sekali. Atau ni hanya permulaan dari sebuah kisah trilogy / sejenisnya? Hmm Kita lihat saja nanti. Yang jelas film ni cukup mengecewakan jika memodalkan “titisan Suzanna”.

Sutradara Irwan Siregar pun nampaknya bukan sineas baru. Semoga aja ni bukan kejadian nama sama tapi beda orang. Irwan sebelum film Rumah bekas Kuburan pernah membuat film Tapi Bukan Aku di tahun 2008 silam. Irwan nampaknya cukup heboh untuk mempromosikan berbagai macam peran ataupun orang baru di filmnya. Kalau saja peran-peran tak penting itu dihilangkan dan lebih diefektifkan pasti lebih baik cerita dari Rumah Bekas Kuburan ini. Efek-efek visual dan berbagai jenis lampu yg kelam dan menyeramkan pun tak menolong menyeramkannya film ni tapi setidaknya ada niat untuk bermodal sedikit lah mereka untuk membuat efek-efek seperti itu. Akhir kata, Rumah Bekas Kuburan menyajikan cerita yg menjemukan dan hanya mempertontonkan belahan milik Jupe dgn kostumnya yg super mini dan ketat dan menghilangkan apa sebenarnya maksud dari kata-kata “titisan Suzanna” di poster film ini.


Trailer:

source : http://postinganbiasa.blogspot.com, http://fb.com, http://log.viva.co.id



0 Response to "Review: Rumah Bekas Kuburan (2012)"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *