Apa jadinya kalau anak perempuan batak mengalami perbedaan prinsip dgn ibunya sendiri? Inilah kisah gadis berdarah Batak asli yg bernama Gloria Sinaga dgn ibunya yg dikenal dgn sebutan Mak Gondut. Perselisihan kecil antara ibu-anak ni selalu terjadi, dan topiknya selalu sama yaitu menyuruh Glo segera kawin. Akan tetapi prinsip hidup Glo berbeda dgn sang ibu yg begitu semangat menjodohkan anaknya dgn berbagai macam pilihan calon untuk dirinya. Prinsip Glo yaitu ingin mewujudkan mimpinya dahulu baru setelah itu menikah. Mimpinya Glo yaitu membuat film kedua setelah film pertamanya cukup banyak diminati penonton.
Sebuah film komedi keluarga yg menyegarkan di awal perfilman Indonesia tahun 2013. Dengan mengangkat kisah antara ibu dan anak membuat film Demi Ucok terlihat begitu sederhana. Dengan mengambil sisi budaya Batak, nampaknya adalah poin yg tepat untuk film ini. Karena budaya Batak sendiri kerukunan antara Ibu dan Anak baik lelaki / perempuan ya kurang lebih memang seperti di film Demi Ucok. Jadi bagi anda yg memiliki budaya Batak yg kuat, pasti ketika menonton film ni seperti sedang mengaca diri anda ketika bersama Ibu/orangtua / anak anda di rumah. Jika melihat nama sutradara dan penulis film Demi Ucok, terlihat nama batak disana yaitu Sammaria Simanjuntak. Penulis semakin bulat lagi mengambil kesimpulan, kalau film ni adalah curhatan isi hatinya selama ni dgn ibunya sendiri.

Sammaria Simanjuntak sendiri bukanlah orang baru di dunia perfilman Indonesia. Sebelum memproduseri, mensutradarai, serta menulis naskah Demi Ucok, Sammaria sudah melakukan hal yg sama terhadap film cin(T)a di tahun 2009. Penghargaan di ajang Piala Citra 2009 pun berhasil diraih melalui film tersebut sebagai penulis skenario cerita asli terbaik. Untuk naskah Demi Ucok, nampaknya Sammaria perlu berbangga hati karena apa yg ditulis beliau kali ni lumayan menarik dan menghibur secara keseluruhan. Kekurangan film ni ada kok, beberapa bagian ada unsur boring ketika menontonnya. Mungkin di film berikutnya memberikan bumbu tambahan lainnya agar jauh lebih stabil untuk membangun mood bahagia.
Sebagai pendatang baru, Lina Marpaung dan Geraldine Sianturi nampaknya memberikan chemistry kuat antara Ibu Anak di film Demi Ucok. Sosok Mak Gondut pun memang poin plus dari film Demi Ucok, jadi tak heran kalau beliau memenangkan penghargaan di ajang Piala Citra 2012 sebagai pemeran pendukung wanita terbaik. Sosok Ibu Batak yg keras dan bawel berhasil dilakukan Mak Gondut di film ini. Selain mereka berdua juga ada Saira Jihan, Sunny Soon, Richard Siahaan, Sammaria Simanjutak, dan juga Joko Anwar ikut memeriahkan film ini. Untuk artistik dan visual, film Demi Ucok cukup menarik di sepanjang film ini. Begitu pula dgn scoring dari band Homogenic dan beberapa lagu Batak pun ada di film ini. Jadi tunggu apalagi untuk mengetahui budaya Batak seperti apa, cepatlah kau menonton film Demi Ucok di bioskop kesayangan anda sebelum kau menyesal nantinya! :Salam JoXa:
3/5Trailer:
source : http://pinterest.com, http://hipwee.com, http://postinganbiasa.blogspot.com
0 Response to "Review: Demi Ucok (2013)"
Posting Komentar