This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[perang dalam islam] Benarkah Maryam saudaranya harun?

gbne.blogspot.com - Benarkah Maryam saudaranya harun?

banyaknya perdebatan yg memperebutkan pendapat agamais antara marya bersaudara / tak dgn harun, dgn ni akan dicoba untk membahasnya dari 2 sisi agama yaitu islam dan kristen.
coba kita perhatikan Al-Quran Surat Maryam ayat 27 dan 28, dinyatakan sebagai berikut:
Benarkah Maryam saudaranya harun?
fa-atat bihi qawmahaa tahmiluhu qaaluu yaa maryamu laqad ji/ti syay-an fariyyaan
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dgn menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yg amat mungkar. [QS 19:27]
Benarkah Maryam saudaranya harun?
yaa ukhta haaruuna maa kaana abuuki imra-a saw-in wamaa kaanat ummuki baghiyyaan
Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yg jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", [19:28]

ada oknum umat bijak menuduh dgn instan bahwa telah terjadi anakronisme karena pd ayat tersebut karena Maryam bunda Isa as. disebut ukhta Harun, saudara perempuan Harun. Padahal, Muhammad mengetahui bahwasanya Maryam hidup jauh setelah Harun, dan keliru dgn Miryam saudara perempuan Harun pd Keluaran 15:20. ada umat terpandang jg membawakan surat At Tahrim ayat 12 yg menyebut Maryam binti Imran dimana dlm Bilangan 26:59 ayah Miryam adlh Amram. Kemiripan nama ni dianggap secara instan oleh oknum tersebut sebagai anakronisme.
Kenapa instan? Karena hanya didasarkan pd asumsi dan persepsi pribadi dan mengabaikan bukti lainnya dari sisi historis Quran, tafsirnya hingga tradisibahasa semitik.
Asumsi sederhana ni membawa pd kesimpulan (Allah/Muhammad) keliru menyitir Tanakh kitab keluaran dan bilangan sebagai bukti anakronisme quran yg tak terbantahkan. Bantahannya adlh sebagai berikut:
bantahan 1
Muhammad SAW SUDAH TAHU bahwa Maryam dan Harun tak sezaman. Muhammad shallallahu alahi wassalam sudah tahu sejak awal bahwa Maryam ibunda Isa as. hidup pd zaman setelah zaman Harun. Maka tak mungkin beliau menyitir/merujuk pd Tanakh kitab Keluaran dan Bilangan secara langsung maupun tak langsung. Tidak ada pemahaman rasulullah bhawa ukhta Harun itu bermakna saudara secara kandung.
Berikut (terjemahan) hadits riwayat bukhari dgn derajat shahih, Ketika aku datang ke Najran, mereka (orang Kristen Najran) bertanya padaku: Kamu membaca Yaa ukhta Haarun (Hai,saudara perempuan Harun -Maryam-) dlm Qur’an, sedangkan Musa dilahirkan jauh sebelum Yesus. Ketika aku kembali kepada Rasulullah, aku bertanya tentang hal itu, kemudian Nabi menjawab: Mereka (masyarakat zaman lampau) dulu biasa memberi nama menurut nama-nama Nabi dan orang-orang saleh yg telah wafat sebelum mereka.
Fakta yg bisa diambil dari kisah ni adalah:
  • Kristen pd zaman itu sudah mempertanyakan hal tersebut, dan telah dijawab pd masa yg sama
  • Frase sebelum mereka menunjukkan bahwa Muhammad memahami ayat tersebut dgn pemahaman bahwa Maryam hidup setelah Harun dan tentu saja bukan bermakna saudara kandung
  • Muhammad SAW mengetahui tradisi semitik mengenai penyebutan nama Dari sini saja tuduhan anakronisme dlm Quran sudah gugur bahkan sebelum pertanyaan umat bijak tersebut muncul.

bantahan 2
Frase saudara tak selalu bermakna harfiah hubungan saudara secara kandung. Di sini oknum umat bijak tersebut bersikeras (baca: ngotot) bahwa ukhta harun pd ayat tersebut bermakna saudara secara kandung bukan idiom.
Hal ni menggelikan karena oknum umat tersebut mengaku banyak mengkaji secara Hebraic-Aramaic dan jg Arabic tapi seolah olah dia mengabaikan fakta bahwa kata akhun-ukhtun dlm bahasa arab dan ach-achowt dlm bahasa ibrani memiliki pemaknaan selain hubungan saudara kandung.
Ini contohnya: Dalam surat Al-a’raaf ayat 65, 73, 85 Nabi Hud, Saleh dan Syu’aib dikenal sebagai saudara masyarakat mereka masing-masing.
Benarkah Maryam saudaranya harun?
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum ‘Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tak bertakwa kepada-Nya? [QS 7:65]
Benarkah Maryam saudaranya harun?
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yg nyata kepadamu dari Tuhammu. Unta betina Allah ni menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dgn gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yg pedih. [QS 7:73]
Benarkah Maryam saudaranya harun?
Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yg nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yg beriman. [QS 7:85]

Apakah saudara disitu bermakna saudara kandung? TIDAK.
Dan satu lagi, dlm Al Qaaf ayat 13, dan kaum Aad, kaum Fir’aun dan ikhwanu (kaum) Lut.

Apakah saudara disitu adlh saudara kandung? Tentu TIDAK.

Begitu jg dgn Alkitab, saudara tak selalu bermakna saudara kandung, ada frase saudara perempuan israel, saudara yesus yg semuanya tak dimaknai saudara kandung.

??????-(al) akh - dan ???????? -(al) ukht - dlm perbendaharaan bahasa Arab sama dgn ?? - ach - dan ???? - ‘achowth - dlm perbendaharaan bahasa Ibrani untk saudara laki-laki dan perempuan. Dan terbukti penggunaannya (dalam bibel) tak hanya berarti saudara dlm pengertian saudara kandung. Silahkan periksa dlm kamus strong bernomor 251 dan 269. Justru pemaknaan selain saudara kandung lebih banyak daripada pemaknaan saudara kandung.

Ini sangat jelas. Mungkin oknum umat tersebut pun jg sudah tahu hanya saja ngotot bahwa maknanya adlh saudara kandung sementara sejak Quran diturunkan hingga hari ni sejak nabi Muhammad, sahabatnya dan Muslim hingga hari ni tak ada yg memaknai sebagai saudara kandung. Bukankah ni lucu. Memaksakan suatu persepsi keliru yg tak ada dlm pemahaman Quran yg benar kemudian ditimpakan sebagai kesalahan Quran. Padahal, sesuai pernyataannya sendiri, saudara dpt bermakna selain literal jika konteksnya menunjukkan demikian. Maka, apakah pak pendeta lupa bahwa Muhammad Rasululah telah menjelaskan makna tersebut 14 abad yg lalu dan jg bukti dari tradisi semitik tentang penyebutan seseorang? Justru pak pendeta yg tetap keukeuh hanya dgn teks kesamaan nama belaka tanpa memahami konteks. Ini sesat pikir. Strawman Fallacy!!

bantahan 3
Maryam tak sama dgn Miryam, dan Imran (ayah Maryam) berbeda dgn Amram (ayah Miryam, Musa, dan Harun)

Setelah membuktikan bahwa Muhammad sudah tahu bahwa Maryam tak sezaman dgn Harun maka, bukti selanjutnya adlh bahwa Imran ayah Maryam ibu Isa as. tak sezaman dgn Amram ayah Musa, Harun dan Miryam,

Al-Quran surat Al-Imran ayat 35-37, menyatakan bahwa:
Benarkah Maryam saudaranya harun?
(Ingatlah), ketika isteri 'Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yg dlm kandunganku menjadi hamba yg saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [QS 3:35]

Benarkah Maryam saudaranya harun?
Maka tatkala isteri 'Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yg dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yg terkutuk." [QS 3:36]

Benarkah Maryam saudaranya harun?
Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dgn penerimaan yg baik, dan mendidiknya dgn pendidikan yg baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yg dikehendaki-Nya tanpa hisab. [QS 3:37]

Ayat ni membuktikan bahwa Imran, istrinya, Maryam dan Zakaria hidup sezaman. Dan tentu saja bukan pd zaman Musa dan Harun. Dan tentu saja tak ada kisah ni (istri Imran menazarkan Maryam) pd kisah Miryam maupun Amran dlm Alkitab. Sedangkan Zakaria disitu adlh ayah Yahya (Yohanes Pembaptis).
Sudahkah umat bijak membaca ayat ini?

Lengkap sudah bukti-bukti yg meruntuhkan tuduhan anakronisme dlm Quran yg rapuh. Untuk menutupi kegagalannya membuktikan anakronisme, oknum umat tersebut mengajukan pertanyaan lanjutan akibat kegagalannya dgn alasan apa Maryam disebut ukhta Harun dan mengapa harus Harun’.

Mengapa harus Harun?Pertama,
ukhta Harun sebenarnya adlh hinaan bangsa Israel pd zamannya untk menyindir Maryam. Maryam disitu telah dinazarkan oleh Ibunya untk berkhidmat pd bait Allah. Ayah Ibu Maryam dikenal sebagai orang yg saleh oleh masyarakat. Karena itu ketika mendapati Maryam yg telah dinazarkan untk berkhidmat di bait Allah ternyata mempunyai anak maka mereka melontarkan pertanyaan ironi kepada Maryam,
Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yg amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yg jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.
Dalam bahasa lain, kaumnya ingin menyatakan bahwa ayah ibunya bukan pezina tapi mengapa dirinya berzina. Kaumnya saat itu menuduhnya berzina karena mendapati seorang anak di luar pernikahan. Saudara perempuan Harun adlh sindiran baginya karena seharusnya ia adlh perempuan yg saleh, bukan pezina.

Kedua,
kenapa harus Harun? Saya mengingatkan bahwa Saudara perempuan tak bermakna saudara kandung, bisa jadi punya relasi dari keturunan seseorang. Misalnya keturunan Yehuda, dianggap saudara perempuan Israel. Maka maksudnya adlh keturunan Yehuda bersaudara dgn keturunan Israel lainnya, yg tentu saja mereka bukan saudara kandung karena selisih jamannya begitu panjang. Begitu jg dgn Maryam dikatakan saudara perempuan Harun maksudnya adlh saudara perempuan dari keturunan Harun, yg tentu saja bukan saudara kandung karena jika kandung maka jelas termasuk keturunan Harun dan lebih pas putri Harun. Ini jg dpt dijelaskan dari perspektif Alkitab. Dikisahkan ibu Maryam mempunyai saudara perempuan yg menikahi laki-laki keturunan Lewi dan mempunyai anak bernama Elizabeth. Lukas 1:5 menyebut Elisabeth sebagai putri Harun tentu saja bukan putri kandung melainkan keturunan Harun. Ia mendapatkan darah Lewi dari ayahnya. Dan Maryam disebut sanak saudara Elisabeth, karena ibu mereka bersaudara.

Maka, memahami frase saudara perempuan Harun dlm Quran sama mudahnya dgn memahami saudara perempuan Israel dlm Alkitab. Hanya orang yg menutup hati dan akal budinya yg sulit menerima penjelasan yg sederhana ini.

bila anda masih belum meyakini hal tersebut, silahkan baca ni juga
semoga Artikel-artikel diatas dpt menambah wawasan anda tentang Al-Quran.

source : http://menuju-pencerahan.blogspot.com, http://lintas.me, http://tempo.co

0 Response to "[perang dalam islam] Benarkah Maryam saudaranya harun?"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *