This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Hidayah] AKHIR TRAGIS SEORANG TUKANG SANTET


gbne.blogspot.com - Dia selalu minta bantuan dukun untk mewujudkan semua keinginannya dan kemauan anaknya.

Sore itu, tiba-tiba saja kampung x, Bogor, dikejutkan dgn berita kematian Pak Sugi. Sebuah hal yg tak pernah diduga oleh warga karena keadaan Pak Sugi yg baik-baik saja sebelumnya. Yang lebih mengejutkan, wajah Pak Sugi berwarna kuning kehitam-hitaman seperti gosong. Padahal, kulit Pak Sugi adlh sawo matang, warna khas kulit Indonesia. Warga pun kemudian menyimpulkan bahwa Pak Sugi meninggal mengenaskan. Apa pasalnya, lelaki berusia 55 tahun itu meninggal dgn kondisi demikian? Padahal, ia adlh lelaki gagah bergelimang harta karena memiliki sebuah perusahaan di bidang jual beli barang bangunan (matrial).Kisah ni diperoleh dari Neng Asni, perempuan yg pernah menjalin kasih dgn Asmui (anak Pak Sugi). Konon, Asmui adlh lelaki tampan berambut cepak (sering jg botak) dgn badan tegap dan dada bidang. Di kampung, Asmui terkenal sebagai anak yg badung (nakal). Sering mabuk dan suka nongkrong gak jelas tiap malamnya. Namun, satu hal yg membuat Neng Asni kesal adlh perilaku Asmui yg kasar. Belum jadi suaminya, tapi sudah mengatur-atur dirinya dan kadang menampar.Neng Asni kerapkali minta putus lewat telpon, tapi tiap kali bertemu dgn Asmui niatnya selalu luntur. Tiba-tiba saja Asmui seperti menampakkan wajah yg memelas, sehingga Neng Asni pun tak tega meninggalkannya. Saya seperti disirep / disantet gitu, ujar Neng Asni.Selidik punya selidik, ternyata Asmui memang menggunakan aji pengasihan, yg dimintanya dari sang bapak, Pak Sugi. Ketika Neng Asni berusaha untk memutuskan ikatan cinta, Asmui selalu minta bantuan bapaknya agar menyirep perempuan itu. Konon, ajian yg didapatkan Pak Sugi sendiri didapatkannya dari orang di Sukabumi.Begitulah seterusnya yg terjadi pd Neng Asni, dia tak pernah bisa putus cinta dgn Asmui padahal hatinya menginginkannya, karena ulah santet yg dilakukan oleh Pak Sugi, yg tak lain adlh ayah Asmui. Dan cinta mereka terjalin selama bertahun-tahun.Menurut Neng Asni, Pak Sugi seringkali menggunakan jasa dukun bukan saja dlm kasus dirinya dan anaknya, tapi jg pd kasus-kasus lain. Usahanya bisa berkembang, ya karena itu juga, ujarnya. Maksudnya, usaha matrial (bahan bangunan) Pak Sugi bisa berkembang karena ada andil sang dukun di belakangnya. Pak Sugi melakukan ritual-ritual dan menggunakan aji penglaris agar usahanya berkembang. Dan usahanya memang berkembang, karena Pak Sugi memiliki rumah yg megah dan mobil yg banyak: 3 buah (merk AVZ, CVR, dan KJG).
Senjata Makan Tuan Namun, suatu kali Pak Sugi tampaknya sedang apes. Kisah ni berawal dari Neng Asni yg memiliki lelaki idaman lain. Rupanya, di tempat kerjanya perempuan itu bertemu dgn lelaki yg bisa membuatnya tertarik. Lelaki yg kemudian diketahui bernama Mardi itu, sebenarnya bekerja di tempat lain. Lokasinya yg berdekatan dgn tempat kerja Neng Asni, rupanya membuat mereka kemudian tak sengaja bertemu. Saat itu Neng Asni sedang menabungkan uang milik bosnya dan melewati kantor, tempat Mardi bekerja. Pada saat bersamaan Mardi sedang nongkrong di depan kantornya karena jam istirahat. Dari situlah Mardi jatuh cinta dan mulai mendekatinya tiap waktu, yg akhirnya membuat Neng Asni pun bertekuk lutut. Neng Asni sadar bahwa dia telah menyelingkuhi pacarnya, Asmui. Tapi, hal itu terpaksa ia lakukan karena sebenarnya sejak dulu ia ingin putus dgn Asmui, tetapi selalu saja tak bisa. Neng Asni dan Mardi pun seperti menghadapi tembok tinggi dan besar, karena harus berhadapan dgn kekejaman Asmui. Dia bisa melakukan apa saja agar tak putus dgn saya, ujar Neng Asni. Menurut Neng Asni, banyak lelaki yg mendekatinya karena dia memang memiliki wajah yg cantik dan tubuh yg tinggi semampai, tapi saat itu pula Asmui selalu bertindak kasar kepada mereka. Mereka kadang dipukulin sama dia dan teman-temannya, ujar perempuan muda berusia 30-an tahun tersebut. Hal ni pula, ditakutkan akan terjadi pd Mardi. Karena itu, Neng Asni selalu bilang pd Asmui kalau Mardi adlh pacar dari temannya. Beberapa saat hubungan Neng Asni dan Mardi tak diketahui oleh Asmui. Namun, hal itu tak berlangsung lama. Tapi, herannya dia tak berani bertindak kasar pd Mardi, ujarnya. Mungkin Asmui melihat bahwa Mardi bekerja di sebuah perusahaan bonafit dan orang yg berpendidikan. Bertindak kasar adlh cara yg tak elegan bila diterapkan pd Mardi. Akhirnya, langkah pertama yg dilakukan oleh Asmui adlh melarang Neng Asni bekerja lagi. Akhirnya, Neng Asni memang tak bekerja lagi. Tapi, di luar itu, hubungan antara Mardi dan Neng Asni masih berlanjut. Mardi sendiri tak mau putus dgn Neng Asni karena berusaha menyelamatkan perempuan itu dari kekangan Asmui. Suatu ketika Mardi berencana untk melamar Neng Asni. Ternyata niat ni terendus oleh Asmui. Jalan kasar jelas tak bisa. Akhirnya, jalur spiritual pun dilakukan oleh Asmui, dgn minta bantuan pd bapaknya. Pak Sugi, yg sebenarnya memang punya ilmu kebatinan, akhirnya berangkat ke Sukabumi lagi bersama anaknya untk mendapatkan aji pengasihan lagi. Setelah jimat itu didapatkan, mereka pun pulang. Dari jauh, Pak Sugi pun melakukan ritual-ritual untk menyantet Neng Asni agar membatalkan lamaran Mardi dan teringat kembali dgn Asmui, anaknya. Benar saja, Neng Asni tiba-tiba merasakan tubuhnya panas. Tapi, saat itu malam hari, bagaimana bisa panas? Dan hal yg mengejutkan pun kemudian terjadi, Asmui...Asmui...Asmui.... Tiba-tiba Neng Asni mengucap nama Asmui berkali-kali di bibirnya, dan hal itu ia dilakukan di depan Mardi. Aku mau ketemu Asmui, selorohnya begitu saja. Mardi sangat terkejut dgn ucapan Neng Asni yg tiba-tiba meluncur begitu saja. Mardi berusaha menyadarkannya, tapi tak bisa karena perempuan itu sudah ada dlm pengaruh sirep santet. Mardi yg saat itu sedang berada di rumah Neng Asni untk silaturrahmi, akhirnya mencari ustadz yg pintar dlm bidang kebatinan. Orang itu pun didapatkannya. Seketika ustadz tersebut mengusir pengaruh santet yg menimpa Neng Asni. Setelah itu, Neng Asni pun sadar dan bingung atas apa yg menimpa dirinya. Ada apa ini, kok banyak orang, ujar Neng Asni kebingungan. Kamu gak tahu ya, kalau tadi kamu baru saja disantet, ujar Mardi. Neng Asni yg merasa kecapekan akhirnya meminta untk istirahat dan tidur. Sementara, setelah itu, Mardi pun pulang ke rumahnya. Begitu jg dgn ustadz dan orang-orang yg datang melihat kejadian itu, kembali ke rumah mereka masing-masing. Malam itu pun kembali hening. Hanya ada bintang dan bulan yg menerangi malam. Sekali-kali suara jangkrik dari arah lapangan terdekat rumah Neng Asni berbunyi bersahut-sahutan. Dan malam pun usai berganti siang. Tapi, rupanya, itu bukanlah kejadian terakhir yg menimpa Neng Asni. Sejak kejadian malam itu, ternyata Asmui lewat bapaknya Pak Sugi, terus-menerus menyantet Neng Asni agar mau membatalkan lamaran Mardi dan rela kembali pd pelukannya. Tercatat ada lima kali Asmui menyantet Neng Asni, tapi sebanyak itu pula hal tersebut bisa teratasi. Puncaknya, adlh terjadi pd malam Jum’at Kliwon. Jam 8 malam, Mardi main ke rumah Neng Asni. Tapi, di tengah asyiknya mereka bersenda gurau, tiba-tiba Asni kembali merasakan tubuhnya panas. Dan kejadian serupa pun terjadi kembali, Neng Asni kerasukan lagi. Kebetulan, saat itu tak ada ustadz yg dulu mengobatinya. Mardi kebingungan. Karena tak ada yg bisa membantu masalah itu, kejadian itu terus berlangsung hingga tengah malam. Neng Asni terus berada pd pengaruh santet Asmui. Selama dlm pengaruh itu, Neng Asni berontak ingin pergi menemui Asmui, tapi selalu dijaga ketat oleh Mardi dan keluarganya. Pada tengah malam, sang ustadz datang. Dia pun segera mengusir pengaruh jahat pd Neng Asni, yg kekuatannya jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Karena Neng Asni tak saja menyebut-nyebut nama Asmui, tapi jg melakukan pemberontakan ingin berlari dan menemui lelaki itu, meski sudah tengah malam. Setelah melakukan perang batin antara ustadz dan orang yg menyantet Neng Asni, akhirnya pengaruh jahat tersebut bisa diusir. Tapi, kali ni rupanya sang ustadz sudah kadung kesal. Sesaat setelah pengaruh jahat itu hilang ia pun berdoa agar orang jahat yg melakukan tindakan kotor tersebut kena batunya dan mendapatkan balasan dari Allah. Benar saja. Beberapa hari setelah kejadian itu, Pak Sugi ditimpa sakit. Dalam tempo singkat, sakitnya parah dan akhirnya meninggal dunia. Yang mengerikan, wajah Pak Sugi tampak berwarna kuning kehitam-hitaman seperti gosong. Padahal, dia tak terbakar. Akhirnya, kabar pun terendus ke permukaan bahwa hal itu bisa jadi karena ulah yg dilakukan oleh Pak Sugi sebelumnya, yg suka menggunakan ilmu perdukunan untk mewujudkan segala keinginannya. Dia terkena oleh ilmu santetnya sendiri alias senjata makan tuan. Rupanya kematian Pak Sugi, membuat Asmui sangat syok. Menurut Neng Asni, sejak itu Asmui tampaknya mulai sadar dan tak berani lagi mengganggu dirinya dan Mardi. Bahkan, Neng Asni dan Mardi akhirnya menikah. Demikian kisah yg terjadi pd Pak Sugi di kampung x, Bogor. Dari kisah ni kita bisa mengambil sebuah pelajaran bahwa janganlah kita mengambil jalan pintas / salah, misalnya perdukunan, untk mewujudkan segala keinginan kita. Karena hal itu efeknya sangat buruk, bukan saja buat orang lain, tapi jg buat kita sendiri kelak. Semoga!
Eep Khunaefi/Dimuat Hidayah edisi 115

other source : http://log.viva.co.id, http://epholic.blogspot.com, http://instagram.com

0 Response to "[Hidayah] AKHIR TRAGIS SEORANG TUKANG SANTET"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *