Jadigitu.com ~ berikut tips menddik anak mengejarkan sholat:
1. Mulai dgn Memberi Contoh
Seorang anak biasanya akan cepat menangkap sesuatu menurut apa yg dilihatnya. Karena daya tangkap yg dimiliki seorang anak sangatlah tinggi. Oleh karena itu perlu adanya percontohan yg baik dari lawan mainnya, terutama dari pihak orang tua.
Menyaksikan kedua orang tua melakukan shalat lima waktu tiap hari sejak dini, membuat anak terpicu untk meniru. Apalagi memang sang ayah sengaja mengajar anaknya untk ikut ke masjid guna menunaikan ibadah shalat berjama’ah, tentu ni sangat membantu daya tangkap sang anak dlm membiasakan diri bersama lingkungan orang-orang yg shalat sehingga memotivasi dirinya untk bisa seperti apa yg dilihatnya.
Hal ni pernah dilakukan oleh salah seorang sahabat Nabi ketika mengajarkan sahabat lainnya shalat sesuai dgn yg dicontohkan oleh Nabi saw. Sahabat tersebut shalat dari awal hingga akhir dihadapan para sahabat yg lain seraya berkata, “Kemarilah kalian! Akan aku perlihatkan kepada kalian sifat shalat Nabi saw.
Contoh metode pengajaran seperti ni sangat diterapkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Demikian itu karena teori semata sulit untk dipahami dan membutuhkan waktu yg lama bahkan mudah terlupakan, berbeda dgn apa yg dialami dan dilihat secara langsung. Ini berarti orang tua dan para pendidik tak cukup hanya menyediakan buku-buku bacaan seputar wudhu dan shalat / hanya memerintahkan anak untk melakukan shalat, tapi mereka jg untk memberikan keteladanan berupa praktik amali di hadapan anak-anak mereka seperti yg dicontohkan Rasulullah saw, sebaik-baik para pendidik dan sahabat beliau.
2. Mengajarkan Rukun-rukun dan Wajib-wajib Shalat
Ketika anak memasuki usia sekolah maka mulailah anak untk siap mempelajari tata cara shalat yg benar sesuai dgn sunnah Nabi saw. Misalnya pd waktu-waktu shalat orang tua mengajak anak untk langsung melakukan shalat dgn bimbingan. Mulai dari tata cara thaharah dan berwudhu pd anak, bagaimana membentuk barisan, diikuti dgn praktek shalat yg benar serta menghafalkan doa-doa secara bertahap.
Cara ni dilakukan agar si anak menjadi disipilin dlm mendirikan ibadah shalat. Jangan lupa diajarkan jg tentang sistematika yg baik dan benar.
3. Mengoreksi Kesalahan
Sebagian orang tua menganggap bahwa tak mengapa membiarkan anak melakukan kesalahan dlm tiap pemenuhan syarat dan rukun dlm ibadah shalat. Mereka biasanya beralasan bahwasanya toh masih anak-anak ini, sehingga kebanyakan berprinsip “masih mending mau shalat juga”, dari pd nggak..!!
Adapun contoh-contoh kesalahan yg sering dibiarkan misalnya membiarkan anak wudhu tak sempurna, pakaian yg tak sesuai dan gerakan shalat yg cenderung asal-asalan. Padahal pendidikan yg membekas itu akan didapat manakala diajarkan sejak dini. Oleh karena itu hendaknya orang tua senantiasa memperhatikan kesalahan dan kekeliruan yg dilakukan si anak dlm menjalankan praktek ibadah shalat.
Perlu diketahui bahwa meskipun hukum-hukum syari’at belum berlaku bagi anak, tapi Allah SWT memerintahkan dan memberi beban kepada para wali untk memberlakukan hukum-hukum syari’at kepada anak-anak mereka.
Rasulullah saw bersabda: “Perintahkan anak-anak kalian untk menunaikan shalat ketika mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka telah berusia 10 tahun.” (HR. Abu Dawud)
Hadits di atas jelas memerintahkan kepada kita untk serius dlm mempersiapkan pendidikan shalat pd anak. Karena ibadah shalat merupakan salah satu rukun Islam yg hukumnya wajib dikerjakan dan haram untk ditinggalkan bagi siapapun mereka yg sudah baligh. Oleh karena itu, wajib bagi tiap orang tua untk senantiasa mengajarkan anak praktek shalat sejak dini.
1. Mulai dgn Memberi Contoh
Seorang anak biasanya akan cepat menangkap sesuatu menurut apa yg dilihatnya. Karena daya tangkap yg dimiliki seorang anak sangatlah tinggi. Oleh karena itu perlu adanya percontohan yg baik dari lawan mainnya, terutama dari pihak orang tua.
Menyaksikan kedua orang tua melakukan shalat lima waktu tiap hari sejak dini, membuat anak terpicu untk meniru. Apalagi memang sang ayah sengaja mengajar anaknya untk ikut ke masjid guna menunaikan ibadah shalat berjama’ah, tentu ni sangat membantu daya tangkap sang anak dlm membiasakan diri bersama lingkungan orang-orang yg shalat sehingga memotivasi dirinya untk bisa seperti apa yg dilihatnya.
Hal ni pernah dilakukan oleh salah seorang sahabat Nabi ketika mengajarkan sahabat lainnya shalat sesuai dgn yg dicontohkan oleh Nabi saw. Sahabat tersebut shalat dari awal hingga akhir dihadapan para sahabat yg lain seraya berkata, “Kemarilah kalian! Akan aku perlihatkan kepada kalian sifat shalat Nabi saw.
Contoh metode pengajaran seperti ni sangat diterapkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya. Demikian itu karena teori semata sulit untk dipahami dan membutuhkan waktu yg lama bahkan mudah terlupakan, berbeda dgn apa yg dialami dan dilihat secara langsung. Ini berarti orang tua dan para pendidik tak cukup hanya menyediakan buku-buku bacaan seputar wudhu dan shalat / hanya memerintahkan anak untk melakukan shalat, tapi mereka jg untk memberikan keteladanan berupa praktik amali di hadapan anak-anak mereka seperti yg dicontohkan Rasulullah saw, sebaik-baik para pendidik dan sahabat beliau.
2. Mengajarkan Rukun-rukun dan Wajib-wajib Shalat
Ketika anak memasuki usia sekolah maka mulailah anak untk siap mempelajari tata cara shalat yg benar sesuai dgn sunnah Nabi saw. Misalnya pd waktu-waktu shalat orang tua mengajak anak untk langsung melakukan shalat dgn bimbingan. Mulai dari tata cara thaharah dan berwudhu pd anak, bagaimana membentuk barisan, diikuti dgn praktek shalat yg benar serta menghafalkan doa-doa secara bertahap.
Cara ni dilakukan agar si anak menjadi disipilin dlm mendirikan ibadah shalat. Jangan lupa diajarkan jg tentang sistematika yg baik dan benar.
3. Mengoreksi Kesalahan
Sebagian orang tua menganggap bahwa tak mengapa membiarkan anak melakukan kesalahan dlm tiap pemenuhan syarat dan rukun dlm ibadah shalat. Mereka biasanya beralasan bahwasanya toh masih anak-anak ini, sehingga kebanyakan berprinsip “masih mending mau shalat juga”, dari pd nggak..!!
Adapun contoh-contoh kesalahan yg sering dibiarkan misalnya membiarkan anak wudhu tak sempurna, pakaian yg tak sesuai dan gerakan shalat yg cenderung asal-asalan. Padahal pendidikan yg membekas itu akan didapat manakala diajarkan sejak dini. Oleh karena itu hendaknya orang tua senantiasa memperhatikan kesalahan dan kekeliruan yg dilakukan si anak dlm menjalankan praktek ibadah shalat.
Perlu diketahui bahwa meskipun hukum-hukum syari’at belum berlaku bagi anak, tapi Allah SWT memerintahkan dan memberi beban kepada para wali untk memberlakukan hukum-hukum syari’at kepada anak-anak mereka.
Rasulullah saw bersabda: “Perintahkan anak-anak kalian untk menunaikan shalat ketika mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika meninggalkannya ketika mereka telah berusia 10 tahun.” (HR. Abu Dawud)
Hadits di atas jelas memerintahkan kepada kita untk serius dlm mempersiapkan pendidikan shalat pd anak. Karena ibadah shalat merupakan salah satu rukun Islam yg hukumnya wajib dikerjakan dan haram untk ditinggalkan bagi siapapun mereka yg sudah baligh. Oleh karena itu, wajib bagi tiap orang tua untk senantiasa mengajarkan anak praktek shalat sejak dini.
Sumber: http://hanifanews.com/2013/03/3-tips-mendidik-anak-belajar-sholat.html
source : http://bbc.co.uk, http://oh-gitu.blogspot.com, http://instagram.com
0 Response to "[Tips] Tips Mengajarkan Anak Shalat"
Posting Komentar