This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

CERITA MISTERI DI GUNUNG SEMERU JAWA TIMUR | KISAH MISTERI TERLENGKAP TERUPDATE TIAP HARI.

Cerita misteri di gunung SEMERU jawa timur | Kisah misteri terlengkap terupdate tiap hari.
gbne.blogspot.com - Foto : mitos di gunung semeru
Kisah misteri terlengkap terupdate tiap hari - Setiap orang yg mendaki Gunung Semeru pasti menyisakan beragam cerita tentang eksotisnya gunung tertinggi di Jawa ini. Berbagai bukti foto-foto selama perjalanan hingga ke puncak dirasa belum memuaskan pendaki untk pergi mengunjungi gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia ini.
Cerita misteri di gunung SEMERU - Selain cerita keindahan alam Semeru, beberapa pendaki jg ternyata memiliki pengalaman lain yg tak semua pendaki mengalaminya. Yakni, pengalaman tentang dunia lain di Semeru. Cerita ni dikisahkan langsung oleh pendaki maupun orang yg menemukan pendaki ketika tersesat.
Salah satunya adalah cerita yg dituturkan Bagus Ary, seorang pendaki asal Malang, Jawa Timur. Pendaki yg sudah beberapa kali mendaki Semeru ni mengungkapkan, sekira tahun 2009, dirinya bersama tiga temannya mendaki ke Semeru. Target pertama mereka adalah menginap di Kalimati.

Selama perjalanan dari Ranu Pane menuju Kalimati, mereka melewati Oro-oro ombo dan Cemoro Kandang. Di Cemoro Kandang, medan di wilayah itu memang terus menanjak hingga Jambangan. Mungkin untk menghilangkan lelah ke empat pendaki ni mengeluarkan kata-kata kotor khas Jawa Timur-an, / misuh-misuh meski dgn nada gurau sebagai bahan candaan mereka. Tak terasa perjalanan mereka akhirnya sampai di Kalimati yg berada di ketinggian 2.700 mdpl.

Kawasan berupa padang savana yg berada di tepi hutan pinus dgn latar puncak Mahameru membuat para pendaki betah mendirikan tenda di situ. Keempat pendaki ni berencana naik ke puncak pd malam hari sekira pukul 00.00 WIB. Mereka kemudian bergegas mendirikan tenda, sebagian lagi mengeluarkan bekal untk masak menu sore dan logistik untk dibawa dlm perjalanan menuju puncak.

Menjelang sore, mereka kemudian memilih istirahat lebih awal untk menyimpan energi menuju puncak pd tengah malam nanti. Tanpa dikomando, keempatnya kemudian terlelap dlm tidur.

Saat itulah peristiwa aneh itu terjadi. Bagus, bercerita jika tidurnya tak bisa tenang. Hal itu jg dialami teman-temannya. Ia bersama tiga temannya mengaku ditarik oleh seseorang sampai terbangun.

Awalnya, mereka mengira itu perbuatan temannya sendiri, tapi setelah masing-masing merasakan hal yg sama dan mengaku tak melakukanya, akhirnya mereka sadar ada makhluk lain yg menariknya ketika tidur.

Pengalaman Bagus Ary dan teman-temannya tak berhenti di sini saja, Bagus Ary jg di mengaku dipukul dan melihat sebuah bangunan mirip pemandian putri di kawasan bawah Arcpadha. Tepatnya, berada di jurang sebelah kiri. Mereka masih bersyukur tak terjadi peristiwa yg lebih menyeramkan / membuat mereka tersesat.

Pada pendakian selanjutnya, Bagus Ary selalu mengingatkan kepada rekan lain yg belum pernah agar selalu menjaga perkataan dan perilaku selama pendakian. Bagus jg mengingatkan untk berbicara yg sopan, tak pongah, serta tak merusak tempat-tempat / menebang pohon sembarangan. Sebab, siapa tahu di tempat-tempat itu dihuni makhluk lain dan mengganggu keberadaan mereka.

Cerita misteri di gunung SEMERU lainnya yg jg dialami rata-rata pendaki yg tersesat dan ditemukan selamat adalah mereka selalu sendirian / tertinggal dari rombongan / berada paling depan meninggalkan rombongan.

Hal itu diceritakan Sugiyono, salah satu tim Search and Rescue (SAR) Lumajang yg sering melakukan operasi pencarian ketika ada informasi pendaki yg tersesat / hilang.

Sugiyono bercerita, dari beberapa pendaki yg hilang dan ditemukan dlm kondisi selamat, para pendak itu selalu bilang sedang sendirian ketika turun. Selain itu, orang yg biasa meremehkan trek biasanya sering salah jalur.

Selain itu, Sugiyono jg mewanti-wanti agar tak meninggalkan anggota kelompok sendirian di lereng Semeru, di jalur berpasir yg menanjak.

"Kalau salah satu tak kuat sebaiknya ditunggui / kembali semuanya. Sebab, biasanya mereka yg sendirian di lereng Semeru, ketika ada kabut datang, bisa hilang orang itu. Seperti ada yg membawa lari,” katanya.

Ia jg bercerita pengalamannya sendiri ketika turun dari puncak bersama rombongannya. Sugiyono berada di belakang. Sementara beberapa temannya berada agak di depan. Saat perjalanan menuruni medan berpasir lereng Semeru, tiba-tiba dia melihat temannya lari kencang ke bawah. Ia kemudian meneriakinya sambil mengejar.

Beruntung, temannya tersebut berhenti dan kaget ketika melihat Sugiyono di belakang. Sebab, kata Sugiyono, temannya itu melihat jika ada orang yg membawa lari Sugiyono sehingga dia mengejarnya.

Karena itu, Sugiyono mewanti-wanti kepada semua pendaki agar lebih berhati-hati dan menjaga sikap selama mendaki Gunung Semeru. Jangan sampai meninggalkan teman sendirian, hindari berbicara kotor, buang air sembarangan, serta merusak lingkungan. Tetap rendah hati dan jangan sombong berada di alam.

Cerita yg bisa menjadi pelajaran lainnya terjadi pd tahun 2011-an. Ketika itu ada rombongan pendaki dari Jawa Barat yg sedang ingin naik ke puncak Mahameru. Mereka sengaja mendirikan tenda di kawasan Arcapadha agar lebih dekat menuju puncak Mahameru. Selama perjalanan ke Arcapadha tak ada hal-hal yg menonjol. Bahkan sampai tengah malam dan beberapa anggota kelompok menuju puncak, tinggal tiga orang yg berada di tenda. Salah satunya adalah Nita.

Ia berada di tenda bersama seniornya. Hingga dini hari, suasana masih khas hutan pinus di malam hari. Hewan malam jg sibuk dgn aktivitasnya masing-masing. Sampai sekira pukul 04.00 WIB, sayup-sayup Nita mendengar suara gamelan jawa dari kejauhan / dari kedalaman jurang blank 75.

"Terdengar jauh namun cukup jelas di telinga dgn durasi yg lumayan lama. Saya dan senior Saya memilih diam di dlm tenda sambil menunggu rombongan yg menuju puncak turun," tutur Nita.

Peristiwa lain terjadi ketika salah satu rombongan Nita yg turun duluan berteriak ke tenda minta bantuan. Ia minta bantuan karena ada salah satu anggota perempuan yg kesurupan ketika melewati vegetasi terakhir / daerah Kelik. Di Kelik, memang sering ada kejadian pendaki yg terjatuh, hilang, / tersesat. Beberapa batu penanda in memoriam terpasang di sana.

Setelah sampai di Arcapadha, perempuan asal Kalimantan itu kesurupan dua jin dan mengenalkan dirinya dgn dua nama, laki-laki dan perempuan.

“Satu mengaku bernama Pratiwi, satunya lagi lupa tapi selalu mau dipanggil Ganteng,” kata Nita.

Seramnya, dua makhluk yg masuk ke dlm perempuan asal Kalimantan ni meminta raganya untk ikut bersamanya. Mereka memberikan pilihan, perempuan itu / Nita yg ikut. Nita mengaku langsung merinding.

Akhirnya mereka memilih mem-packing barang dan memilih secepatnya untk turun menuju Kalimati. Sepanjang perjalanan dia masih kerasukan. Sampai di Kalimati, baru kembali sadar karena kelelahan. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Ranu Kumbolo. Di tengah-tengah perjalanan perempuan tadi kesurupan lagi dan lari kencang serta meloncati pohon besar yg tumbang.

Pendaratan dilakukan dgn dua kaki dan dua tangannya seperti kijang. Ia kemudian terkejar oleh rombongan lainnya. Mereka lalu mempercepat perjalanan ke Ranu Kumbolo.

Di Ranu Kumbolo, mereka memutuskan untk bermalam lagi. Meski kelihatan sadar namun kondisi perempuan tadi seperti masih dirasuki. Semua teman-temannya saat itu merasakan hawa panas. Bahkan saat foto-foto di pagi harinya jg tatapan matanya tak seperti biasanya.

Perjalanan dilanjutkan ke Ranu Pane. Tapi di tengah jalan, tepatnya setelah pos 1, perempuan itu kembali lepas dan berlari kencang seperti Kijang, melompati pohon besar yg melintang di tengah jalan.

Anggota rombongan laki-laki mengejar semampunya karena khawatir hilang. Beruntung dia akhirnya bisa terkejar dan berhasil dipegang erat teman-temannya.

Menurut Nita, temannya tersebut masih kerasukan meski sudah di dlm kereta api menuju Jawa Barat, bahkan ia akhirnya diantar teman sesama daerahnya untk pulang ke Kalimantan dan disembuhkan di tanah kelahirannya.

Nita jg menceritakan jika saat temannya kesurupan di sekitar kawasan Kelik, dirinya berpapasan dgn pendaki lain yg mengurungkan niatnya mendaki ke puncak.

Sebab, pendaki itu bilang jika ada yg mengancam kalau dirinya naik akan tewas di atas dgn tertimpa batu besar yg menggelinding dari atas. Ia memutuskan untk kembali turun bersama rombongan Nita dan membatalkan ke puncak. “Memang benar ada batu besar yg menggelinding dari atas,” ujar Nita.

Dari cerita teman-temannya, kemungkinan temannya yg kesurupan itu mempunyai pegangan dan ingin dimiliki penghuni hutan Semeru. "Ada jg yg bilang temannya itu sering bengong, dan jg karena faktor haid," jelasnya.

Meski begitu, Cerita misteri di gunung SEMERU Hendaknya kita mendaki dgn sopan dan tak mengganggu apapun yg ada di tiap gunung yg didaki. Alam, Jin, Manusia, serta semua ekosistem di pegunungan adalah ciptaan Yang Maha Kuasa. Seyogyanya bagi kita untk selalu menjaga alam dan tak mengganggunya.

Hal kecil, seperti tak berbicara kotor, tak sombong bila sampai ke puncak gunung, dan sikap-sikap lain yg cenderung tak disukai.

0 Response to "CERITA MISTERI DI GUNUNG SEMERU JAWA TIMUR | KISAH MISTERI TERLENGKAP TERUPDATE TIAP HARI."

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *