This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Cerita Memotivasi : Mantan Buruh Pabrik Plastik Ber-IPK 3,93

Sedikit cerita untuk memotivasi diri, dialah Titik Ulfatun mahasiswa bidikmisi dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yg pad semester 4 ni bisa mendapatkan IPK 3,39 sangatlah bagus dan sempurna. Langsung saja menuju cerita...
Rumah bercat hijau itu terlihat asri meski berada di tengah pedesaan, dinaungi pepohonan kelapa. Dua sepeda tersandar di depan rumah. Dengan senyum, penghuninya menyambut tamu yg berkunjung. Dialah Titik Ulfatun, mahasiswa bidikmisi Universitas Negeri Yogyakarta.
Upik, begitu dia dipanggil di rumah, adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNY. Prestasi yg diraihnya sangat luar biasa. Mahasiswa semester 4 tersebut mengantongi indeks prestasi kumulatif 3,93 dan beberapa waktu lalu sempat dipanggil ke Jakarta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dlm rangka silaturahmi mahasiswa bidikmisi nasional. Ayahnya, Ahmad Zaenudin adalah seorang buruh tani dan ibunya, Marsiyah seorang ibu rumah tangga.
Marsiyah berkisah bahwa sejak masih duduk di sekolah dasar, Upik selalu mendapatkan ranking pertama di kelasnya. “Hanya sempat dua kali mendapat ranking 2, yaitu kelas 1 dan kelas 6 SD” katanya. Namun, anak kedua dari tiga bersaudara tersebut selalu mendapatkan ranking terbaik sejak duduk di SMP hingga menamatkan bangku SMK. Begitu pula kakak dan adiknya selalu mendapat ranking yg baik di sekolah. Ahmad Zaenudin menambahkan bahwa dia selalu berdoa agar anak-anaknya sukses. “Jika tak ada garapan, saya mencari ikan di lahan gambut milik TNI AL dekat pantai Ketawang” katanya.
Perjuangan Upik untuk kuliah jg tak mudah. Alumni SMKN 2 Purworejo tahun 2011 tersebut harus menunda keinginannya belajar selama setahun karena tak diterima lewat jalur SNMPTN saat itu. “Akhirnya saya mboro ke Bekasi dan bekerja di pabrik plastik” kata Upik. Matanya berkaca-kaca saat mengenang beratnya hidup di Bekasi, di antaranya mahalnya biaya makan di sana. “Untunglah saya tak kost karena tinggal di rumah paklik” tuturnya. Setidaknya, Upik bisa menghemat gaji yg diterimanya untuk tak membayar kost.
Pada tahun 2012, keinginan untuk studi lanjut itu muncul kembali. Warga desa Tamansari Kecamatan Butuh Purworejo tersebut berkomunikasi lewat surat elektronik dgn guru BK di sekolahnya dan minta agar diikutsertakan dlm program bidikmisi yg diketahuinya dari website. Gayung bersambut, dan akhirnya Upik dpt mengikuti SNMPTN di SMKN 2 Bekasi. Ketika ditanya bagaimana caranya belajar padahal dia jg bekerja. “Saya beli buku kisi-kisi soal SNMPTN,” kata Upik. “Saya pelajari tipe soalnya karena SNMPTN cenderung lebih ke SMA, padahal saya dari SMK.. Perjuangannya tak sia-sia karena dia diterima di salah satu prodi favorit Fakultas Ekonomi UNY, Pendidikan Akuntansi.
Pada saat menempuh bangku kuliah, Upik tak tinggal diam hanya menjadi mahasiswa study oriented. Gadis kelahiran Purworejo, 2 Juli 1993 tersebut aktif di UKMF Penelitian Kristal FE UNY dan jg mengajar di Panti Asuhan Putri Islam Umbulharjo. Menurutnya, dgn ikut organisasi mahasiswa maka dia akan mendapatkan nilai tambah dan ilmu yg lebih dari sekedar kuliah. Untuk mengantisipasi padatnya kegiatan, Upik membuat jadwal harian. “Biasanya saya mengerjakan tugas pd hari Sabtu / Minggu,” kata Upik, “namun bila tugasnya banyak maka saya akan usahakan selesai sebelum deadline.”
Menurutnya, sebagai mahasiswa bidikmisi yg telah dibiayai oleh negara maka dia jg harus memberikan yg terbaik untuk negara. “Apa yg bisa saya berikan untuk negara? Saya hanya punya ini, hasil capaian belajar. Saya ingin membuat orang tua bangga. Mahasiswa bidikmisi harus berkarya bagi orang lain,” tutup gadis yg indeks prestasi tiap semesternya tak pernah kurang dari 3,90. Luar biasa!

0 Response to "Cerita Memotivasi : Mantan Buruh Pabrik Plastik Ber-IPK 3,93"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *