Menjaga Lidah
Siapa tak bersalah dlm perkataannya, ia orang yg sempurna, yg dpt jg mengendalikan seluruh tubuhnya. (Yakobus 3:2)
Charles Spurgeon dan istrinya suatu saat menjual telur ayam peliharaan mereka. Mereka benar-benar menjualnya, tak memberikan secara cuma-cuma, bahkan kepada saudara / kerabat dekat. Beberapa orang menganggap mereka pelit. Suami-istri itu membiarkan saja berita itu beredar tanpa berusaha membela diri. Akhirnya, terkuaklah apa yg sebenarnya terjadi. Ternyata hasil penjualan telur itu digunakan Spurgeon dan istrinya untuk menyokong hidup dua janda lanjut usia. Mereka bersepakat untuk menolong tanpa diketahui orang lain.
Kita hidup di tengah dunia yg begitu mudah membicarakan masalah dan keburukan orang lain. Lihat saja tayangan televisi / ambillah lembaran koran, kita akan mendapati banyak liputan gosip tak sedap. Tanpa sadar kita jadi mulai terbiasa dan ikut terseret dlm arus kebiasaan itu. Betapa sering kita menilai seseorang sebatas apa yg kita lihat dan kita ketahui. Alih-alih mencari fakta yg sebenarnya, mendoakan, dan menjaga nama baik orang itu, kita cenderung mempergunjingkannya.
Alkitab mengajarkan pentingnya mengendalikan lidah. Salah satu caranya dgn tak menyebarluaskan / membicarakan masalah seseorang pd orang lain yg tak perlu mengetahuinya. Jika saudara kita berbuat salah, kita diminta untuk menegurnya dgn kasih, bukan mempergunjingkannya. Nah, sebagai anak Allah, kita sepatutnya belajar menggunakan lidah untuk mengasihi, bukan untuk menyakiti satu sama lain.
@Donni
source : http://rohani.chiberz.com, http://bbc.co.uk, http://hipwee.com
0 Response to "Menjaga Lidah"
Posting Komentar