This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Review: Kuntilanak Kuntilanak (2012)

Review: Kuntilanak Kuntilanak (2012) Bukan cuma manusia yang bisa kesurupan Buat judul seseram mungkin, muncul deh tuh judul dengan lokasi lokasi angker, ldquo Hantu Jeruk Purut rdquo atau ldquo Kereta Hantu Bukan cuma manusia yang bisa kesurupan hellip Buat judul seseram mungkin, muncul deh tuh judul dengan lokasi lokasi angker, ldquo Hantu Jeruk Purut rdquo atau ldquo Kereta Hantu Title: Kuntilanak 2006 6.4 / Want to share IMDb's rating on your own site Use the HTML below. Show Write review. Create a character page for:
Review: Kuntilanak Kuntilanak (2012)
Untuk melepas kepenatan, Adelina Venus, notabene seorang penulis novel yg terkenal, memutuskan untuk melanjutkan karya berikutnya di sebuah tempat tenang dan jauh dari kebisingan. Adelina tentu tak sendiri karena ditemani anak tunggalnya Salwa, anak hasil hubungannya dgn mantan suaminya, Krisna, dan juga bersama Saskia, asistennya. Suasana tempat tinggal Adelina menginap terasa begitu "beda", oleh sebab itu dipasangnlah handycam di setiap pojokan ruangan tempat tinggalnya tersebut. Para "penghuni" lain di rumah itu mulai memunculkan dirinya kepada Adelina, Saskia dan juga anaknya Salwa. Satu per satu misteri pun terkuak.
Nampaknya kuntilanak dan pocong adalah dua kata yg selalu menjadi trend di perfilman Indonesia sampai tahun 2012. Dengan modifikasi sesuka hati dari para sutradara, berbagai judul pun tercipta hingga sampai saat ini. Sekarang giliran Kuntilanak Kuntilanak setelah 3 Pocong Idiot yg baru saja gue review beberapa waktu lalu. Tanpa ekspetasi apapun, kalau boleh jujur Kuntilanak Kuntilanak cukup sedikit enak ditonton loh walaupun durasi singkatnya gak nahan cuma 75 menit. Walaupun dari segi cerita bukan lagi sesuatu yg baru karena sudah banyak cerita seperti ini, akan tetapi Kuntilanak Kuntilanak setidaknya masih sedikit memberikan suasana ketegangan.
Kalau dilihat dari cerita mengingatkan pd Kereta Hantu Manggarai dan Affair. Unsur film Terekam pun tak ketinggalan di film ini, walaupun agak kasar sih jika mau dibandingkan dgn Terekam. Eits ada lagi yg menarik dan beda dari film ni loh, Nayato nampaknya sedikit mendapatkan inspirasi dari film Nolan yaitu Inception. What?!! Inception?!! Teknik pengambilan gambar seperti di film Inception bisa sedikit kalian saksikan di film ini. Ya walaupun meniru tapi setidaknya Nayato sudah usaha memberikan nuansa beda di karyanya hahahaha *ketawa hina*.
Dari deretan pemain bisa dibilang tak buruk-buruk amatlah. Niken Anjani yg terakhir bermain film Di Bawah Lindungan Kabah nampaknya turun kelas lagi di film ini. Walaupun tak turun-turun amat karena tanpa adanya adegan mandi di film ini, akan tetapi dgn memilih bermain di film Nayato yg horro itu sudah turun kelas lah. Buat Adzwa Aurelline aktris cilik di film ini, nampaknya cukup berani mengambil film ini. Dengan usia yg masih belia dan mengambil peran di film horror, menurut gue sesuatu yg nekat apalagi filmnya Nayato (teteup yak Nayato disalahin terus). Pendatang baru Chrissie Vanessa nampaknya cukup baik lah pembawaan karakternya, tapi ada pengambilan gambar terhadap dirinya yg terlihat jelek sekali. Entah kenapa Nayato melakukan hal tersebut kepada gadis remaja imut ini.
Twist yg menarik dari film ni cukup bisa diterima masuk akal loh, untuk seorang Nayato jarang-jarang loh dia memberikan twist di filmnya. Tapi tetap saja twist tersebut menjadi terganggu karena tak kuatnya Ery Sofid membuat cerita dari film ini. Semua terlihat terburu-buru dan asal jadi begitu saja *seperti review film ni juga sih ( .____.)* Akhir kata, Kuntilanak Kuntilanak merupakan film Koya Pagayo / Nayato yg cukup menghibur. Walaupun ada sisi Affair dan Kereta Hantu Manggarai dan tak terlihat orisinil lagi, akan tetapi twist dari film ni patutu ditunggu loh. Bersiaplah dilempar tabung gas pemadam kebakaran! :Salam JoXa:
1,5/5


Trailer:



0 Response to "Review: Kuntilanak Kuntilanak (2012)"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *