gbne.blogspot.com - Perkembangan Sosioemosi Di Masa Dewasa Awal Menurut Ahli - Artikel ni menjelaskan tentang perkembangan sosioemosi di masa dewasa awal. Melalui artikel ni diharapkan mampu memahami masa perkembangan dewasa awal dlm aspek sosioemosi serta dpt menggunakannya dlm aplikasi / kasus.
Stabilitas dan Perubahan yg Berlangsung dari Masa Kanak-kanak Hingga Masa Dewasa
Temperamen
Kelekatan
Ketertarikan, Cinta, dan Relasi yg Akrab
Ketertarikan
Bentuk-Bentuk Cinta
Keintiman
Persahabatan
Bentuk-Bentuk Cinta
Berakhirnya Percintaan
Gaya Hidup Orang Dewasa
Orang Dewasa yg Hidup Sendiri
Kohabitasi Pada Orang Dewasa
Orang Dewasa yg Menikah
Orang Dewasa yg Bercerai
Orang Dewasa yg Menikah Lagi
Orang Dewasa Gay dan Lesbian
Pernikahan dan Keluarga
Melestarikan Pernikahan
Menjadi Orang Tua
Pengasuhan menuntut sejumlah keterampilan interpesonal dan keterlibatan emosional.
Menghadapi Perceraian
Gender, Relasi, dan Perkembangan-Diri
Gender dan Komunikasi
Perkembangan Wanita
Perkembangan Pria
Menurut pandangan ketegangan peran (role-strain view) yg dikemukakan oleh Joseph Pleck, ada beberapa bidang dimana peran pria dpt menimbulkan ketegangan:
Daftar Pustaka
Sekian artikel tentang Perkembangan Sosioemosi Di Masa Dewasa Awal Menurut Ahli.
Stabilitas dan Perubahan yg Berlangsung dari Masa Kanak-kanak Hingga Masa Dewasa
- Bagi orang dewasa, perkembangan sosioemosi berkisar sekitar integrasi yg adaptif dari pengalaman emosional ke dlm hidup sehari-hari yg memuaskan serta relasi yg berhasil dgn orang lain
- 20 tahun pertama dlm kehidupan bisa memprediksi kehidupan sosiemosi pd usia dewasa → pengalaman di masa dewasa awal penting untk menentukan bagaimana jadinya individu itu di kemudian hari.
Temperamen
- Temperamen → gaya perilaku dan karakteristik respons emosional yg sifatnya individual.
- Di masa dewasa awal, sebagian besar individu memperlihatkan lebih sedikit perubahan suasana hati dibandingkan ketika remaja; mereka jg lebih bertanggung jawab dan lebih jarang berperilaku yg mengandung risiko.
- Para peneliti menemukan kaitan antara beberapa dimensi dari temperamen di masa kanak-kanak dgn kepribadian orang dewasa:
- Temperamen yg mudah dan temperamen yg sulit → anak-anak yg memiliki temperamen yg mudah di usia 3-5 tahun, cenderung lebih mudah menyesuaikan diri ketika menjadi orang dewasa muda.
- Kekangan (inhibition) → individu yg memiliki temperamen yg terkekang di masa kanak-kanak, cenderung kurang dpt bersikap asertif / memperoleh dukungan sosial, dan cenderung terlambat memasuki jalur kerja yg stabil di masa dewasa.
- Kemampuan mengendalikan emosi → ketika anak-anak usia 3 tahun memperlihatkan kontrol emosi yg baik dlm menghadapi stres, mereka cenderung mampu mengatasi emosinya secara efektif ketika dewasa. - Adanya kesinambungan antara aspek-aspek tertentu dari temperamen di masa kanak-kanak dan penyesuaian di masa dewasa awal → masih diperlukan lebih banya riset → kaitan antara temperamen masa kanak-kanak dgn kepribadian di masa dewasa dpt bervariasi → tergantung pd konteks yg mengintervensi pengalaman individu.
Kelekatan
- Kelekatan muncul di masa bayi dan turut memainkan peran penting dlm perkembangan sosioemosi seseorang.
- Orang dewasa yg menunjukkan kelekatan yg aman dlm relasi romantisnya dgn pasangan, cenderung memiliki kelekatan yg aman pula dgn orang tua/ pengasuhnya di masa kanak-kanak.
- Meskipun demikian, dlm studi longitudinal lainnya, kaitan antara gaya kelekatan awal dgn gaya kelekatan di masa selanjutnya diperlemah oleh pengalaman yg menekan dan sangat merugikan, seperti kematian / ketidakstabilan pengasuh.
- Tiga gaya kelekatan:
- Gaya kelekatan yg aman → memiliki pandangan yg positif terhadap relasi, mudah dekat dgn orang lain, dan tak khawatir stres berlebihan tentang relasi romantis mereka → lebih puas dgn relasinya, cenderung diwarnai oleh kepercayaan, komitmen, dan usia yg panjang, cenderung menerima dukungan jika sedang berada dlm kondisi tertekan, dan cenderung lebih bersedia memberikan dukungan, serta memiliki kemudahan dlm menjalin pertemanan di masa kuliah → punya rasa penerimaan diri, penghargaan diri, self-efficacy yg terintegrasi dgn baik, mampu mengontol emosi, optimis , dan ulet.
- Gaya kelekatan yg menghindar → merasa ragu-ragu terlibat dlm relasi romantis dan sering mengambil jarak dari pasangan mereka dlm relasi.
- Gaya kelekatan yg cemas → menuntut kedekatan, kurang bisa mempercayai orang lain, dan lebih emosional, pencemburu, serta posesif. - Kategori kelekatan cenderung stabil pd masa dewasa, akan tetapi orang dewasa jg punya kapasitas untk mengubah pemikiran dan perilaku kelekatan mereka.
image source: www.shutterstock.com |
baca juga: Teori Kognitif, Perilaku, dan Etologi Menurut Para Ahli
Ketertarikan, Cinta, dan Relasi yg Akrab
Ketertarikan
- Secara keseluruhan, kawan-kawan dan kekasih kita memiliki lebih banyak kesamaan dgn kita dibandingkan ketidaksamaan → kawan dan kekasih cenderung memiliki sikap, nilai, gaya hidup, dan daya tarik fisik yg menyerupai satu sama lain. Meskipun demikian ada beberapa karakteristik berlawanan yg mungkin menjadi daya tarik.
- Orang tertarik dgn orang lain yg memiliki sikap, nilai , dan gaya hidup yg sama → karena adanya validasi konsensual → sikap dan nilai kita memperoleh dukungan jika sikap dan nilai orang lain jg sama dgn kita. Selain itu, orang cenderung menghindar dari sesuatu yg tak diketahuinya. Kesamaan jg mengimplikasikan bahwa kita akan menikmati melakukan hal-hal dgn orang yg jg menyukai hal yg sama dan memiliki sikap yg sama.
- Meskipun secara abstrak kita memilih orang yg lebih menarik, dlm kenyataannya kita akhirnya memilih seseorang yg menyerupai level ketertarikan kita sendiri.
Bentuk-Bentuk Cinta
- Cinta melibatkan wilayah perilaku manusia yg luas dan kompleks, menjangkau berbagai relasi yg mencakup persahabatan, cinta romantis, cinta afektif, dan bahkan menurut sejumlah ahli, jg melibatkan altruisme consummate love.
Keintiman
- Keterbukaan diri (self-disclosure) dan berbagai pikiran-pikiran personal merupakan tanda keintiman.
- Menurut Erikson, di awal masa dewasa, individu memasuki tahap keenam → keintiman versus isolasi.
- Erikson mendeskripsikan keintiman sebagai proses menemukan diri sendiri sekaligus peleburan diri sendiri di dlm diri orang lain → keintiman jg membutuhkan komitmen terhadap orang lain → jika seseorang gagal mengembangkan relasi yg intim di masa dewasa awal, maka ia akan mengalami isolasi.
- Ketidakmampuan mengembangkan relasi yg bermakna dgn orang lain dpt melukai kepribadian individu → menggiring individu untk tak mau mengakui, mengabaikan, / menyerang orang-orang yg dianggap menimbulkan frustrasi → individu akan mundur ke dlm pencarian diri untk menemukan di mana letak kesalahannya → introspeksi ni kadangkala mengarah pd depresi yg menyakitkan dan isolasi → menyebabkan sikap tak mempercayai orang lain.
- Keseimbangan antara keintiman dan komitmen di satu sisi, serta kemandirian dan kebebasan di sisi, merupakan hal yg sulit → bukan hanya dialami di masa dewasa awal → harus diolah kembali secar berulang-ulang sepanjang masa dewasa.
Persahabatan
- Masa dewasa memberikan kesempatan untk menjalin persahabatan baru ketika individu pindah ke tempat baru dan mungkin membangun hubungan persahabatan baru di lingkungan tempat tinggal / di tempat kerja mereka.
- Wanita cenderung lebih suka mendengarkan apa yg dikatakan oleh seorang teman dan bersimpati, sementara pria lebih senang terlibat dlm suatu aktivitas dan menginginkan solusi praktis dibandingkan simpati.
Bentuk-Bentuk Cinta
- Cinta romantis → cinta bergairah / eros → komponen seksualitas dan gairah yg kuat di mana kedua hal ni sering menonjol di awal relasi cinta àmengandung berbagai emosi yg saling bercampur baur secara kompleks, seperti ketakutan, kemarahan, hasrat seksual, kegembiraan, dan cemburu.
- Cinta afektif → cinta karena kedekatan (companionate) → tipe cinta yg terjadi ketika seseorang menginginkan seseorang berada di dekatnya dan memilih afeksi mendalam dan perhatian terhadap orang itu.
- Cinta yg sempurna → consummate love → melibatkan ketiga dimensi: gairah, keintiman, dan komitmen.
- Sternberg mengajukan teori triachic cinta, di mana cinta dpt dipandang sebagai sebuah segitiga yg terdiri dari tiga dimensi utama → gairah, keintiman, dan komitmen.
- Gairah → daya tarik fisik dan seksual terhadap orang lain.
- Keintiman → perasaan emosi yg mengandung kehangatan, kedekatan, dan berbagi dlm sebuah relasi.
- Komitmen → penilaian kognitif mengenai relasi dan intensi untk mempertahankan relasi meskipun relasi itu menghadapi masalah.
Berakhirnya Percintaan
- Cinta yg tak terbalas dpt mengakibatkan depresi, pikiran obsesif, disfungsi seksual, ketidakmampuan bekerja secara efektif, kesulitan menjalin relasi dgn teman baru, dan menghukum diri sendiri.
Gaya Hidup Orang Dewasa
Orang Dewasa yg Hidup Sendiri
- Kini, hidup sendirian telah menjadi gaya hidup yg semakin banyak dijumpai.
- Salah satu keuntungan dari hidup sendiri adlh adanya otonomi.
- Tantangan yg dihadapi oleh orang dewasa yg hidup sendiri biasanya berkaitan dgn keintiman, kesepian, dan menemukan identitas yg positif di tengah masyarakat yg berorientasi pd perkawinan.
Kohabitasi Pada Orang Dewasa
- Kohabitasi mengacu pd hidup bersama dan melakukan hubungan seksual meskipun tak menikah.
- Sejumlah pasangan memandang kohabitasi bukan sebagai pendahulu pernikahan tapi sebagai sebuah gaya hidup.
- Peneliti menemukan bahwa kohabitasi seringkali dikaitkan dgn hasil pernikahan yg negatif, meskipun kaitan ni bergantung pd waktu dilakukannya kohabitasi.
- Pasangan yg melakukan kohibitasi mengahadapi masalah-masalah tertentu → ketidak setujuan dari orang tua, kesulitan dlm memiliki hak milik bersama, dan kecenderungan untk mengalami kekekerasan yg dilakukan oleh pasangan, khususnya bagi wanita.
Orang Dewasa yg Menikah
- Keuntungan pernikahan → tercapainya kesehatan fisik dan mental yg lebih baik dan kehidupan yg lebih panjang.
Orang Dewasa yg Bercerai
- Perceraian lebih banyak dialami oleh kelompok tertentu → menikah di usia muda, tingkat pendidikan yg rendah, tingkat penghasilan yg rendah, tak memiliki afiliasi religius, memiliki orang tua yg bercerai, dan memiliki bayi sebelum menikah.
- Karakteristik-karakteristik dari pasangan yg bisa meningkatkan terjadinya perceraan → alkoholisme, masalah psikologis, kekerasan domestik, ketidaksetiaan, dan pembagian tugas rumah tangga yg tak adil.
- Pasangan harus menghadapi tantangan setelah bercerai → merasa kesepian, kehilangan harga diri, cemas dgn ketdaktahuan akan kehiddupan selanjutnya, dan kesulitan dlm menjalin relasi akrab yg baru.
Orang Dewasa yg Menikah Lagi
- Ketika orang dewasa menikah lagi → orang dewasa pria cenderung melakukannya lebih cepat dibanding orang dewasa wanita.
- Pasangan yg menikah lagi lebih tak stabil dibandingkan pernikahan pertama dan lebih besar kemungkinannya untk bercerai, khususnya di tahun-tahun pertama setelah menikah lagi.
- Orang dewasa yg menikah kembali cenderungsulit untk mempertahankan perkawinannya yg baru → banyak orang yg menikah kembali tak didasarkan oleh cina tapi alasan finansial, memperoleh bantuan dlm mengasuh anak, dan mengurangi kesepian.
Orang Dewasa Gay dan Lesbian
- Relasi antara gay dan lesbian itu serupa, dlm hal kepuasan, cinta, kegembiraan, dan konflik yg mereka alami, dgn relasi heteroseksual → sebagai contoh, seperti halnya pasangan heteroseksual, pasangan gay dan lesbian perlu menemukan keseimbangan antara cinta romantis, afeksi, otonomi, dan kesetaraan yg dpt diterima oleh keduanya.
Pernikahan dan Keluarga
Melestarikan Pernikahan
- Dalam risetnya, Gottman (Santrock, 2011) telah menemukan 7 prinsip yg menentukan apakah pernikahan akan lestari / tidak:
- Membuat peta cinta
- Memelihara kasih sayang dan kekaguman
- Mengarahkan diri pd pasangan, bukan berpaling darinya
- Membiarkan pasangan mempengaruhi Anda
- Memecahkan konflik-konflik yg dpt dipecahkan
- Mengatasi jalan buntu (gridlock)
- Menciptakan kesempatan untk berbagi rasa - Ahli pernikahan lain menambahkan faktor lain, seperti memberi maaf dan komitmen sebagai aspek penting dari pernikahan yg berhasi.
Menjadi Orang Tua
Pengasuhan menuntut sejumlah keterampilan interpesonal dan keterlibatan emosional.
- Sebagian besar orang tua mempelajari praktik pengasuhan dari orang tuanya sendiri → praktik yg baik maupun yg kurang baik masih terus dipertahankan.
- Ukuran keluarga menjadi lebih kecil, dan banyak wanita yg menunda kelahiran hingga mereka mapan dlm karir.
Menghadapi Perceraian
- Secara psikologis, karakteristik paling umum yg paling banyak ditemui pd orang dewasa yg bercerai adlh bahwa mereka menjadi sulit mempercayai dan menjalin relasi romantis dgn orang lain.
Gender, Relasi, dan Perkembangan-Diri
Gender dan Komunikasi
- Masalah komunikasi antara pria dan wanita sebagian disebabkan oleh perbedaan cara berkomunikasi yg mereka pilih.
- Tannen (Santrock, 2011) membedakan antara percakapan untk membina hubungan (rapport talk) dari percakapan untk memberikan laporan (repport talk).
- Rapport talk → merupakan bahasa percakapan → cara menjalin hubungan dan bernegosiasi → cenderung lebih disukai oleh wanita.
- Report talk → percakapan yg disusun untk memberikan informasi, termasuk bicara di depan khalayak (public speaking) → cenderung lebih disukai oleh pria.
Perkembangan Wanita
- Relasi dan membina hubungan dgn orang lain merupakan hal yg sangat bernilai bagi wanita.
- Menurut Miller (dalam Santrock, 2011), wanita seringkali mencoba berinteraksi dgn orang lain melalui cara yg akan membantu perkembangan seseorang di berbagai dimensi (emosional, intelektual, dan sosial) → wanita lebih berorientasi pd relasi.
Perkembangan Pria
Menurut pandangan ketegangan peran (role-strain view) yg dikemukakan oleh Joseph Pleck, ada beberapa bidang dimana peran pria dpt menimbulkan ketegangan:
- Kesehatan → jumlah pria yg mengalami ganggua terkait dgn stres, ketergantungan alkohol, kecelakaan mobil, dan bunuh diri, lebih banya dibandingkan wanita.
- Relasi pria-wanita → pria seringkali diharapkan memiliki sifat dominan, sangat kuat, agresif, dan seharusnya mengontrol wanita.
- Relasi pria-pria → ada begitu banyak pria yg memiliki interaksi yg terlalu sedikit dgn ayahnya. Sifat mengasuh dan peka terhadap orang lain dianggap sebagai aspek dari peran sebagai wanitaà semua aspek mengenai peran pria ni mengakibatkan pria kurang adekuat dlm mengembangkan hubungan emosi yg positif dgn pria lain.
Daftar Pustaka
- Santrock, J.W. (2011). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup Edisi Ketigabelas Jilid 2 (Terj.) Jakarta : Erlangga
Sekian artikel tentang Perkembangan Sosioemosi Di Masa Dewasa Awal Menurut Ahli.
0 Response to "Perkembangan Sosioemosi di Masa Dewasa Awal Menurut Ahli"
Posting Komentar