gbne.blogspot.com - cerita seks daun muda
3 cewe cantik - 1
Pembaca situs Rumah Seks, berikut ni adlh kisah kehidupan dan pengalaman sex aku selanjutnya. Setelah 2 pengalamanku sebelumnya sudah aku tuangkan didalam situs ini, mungkin berkitu ni adlh kisah selanjutnya dari beberapa kejadian yg mewarnai kehidupan sex aku.
*****
Entah mengapa, semakin sering aku melakukan making love dgn seseorang, membuat kehidupan sex aku semakin baik aja. Dan entah semuanya itu semakin bisa aku nikmati. Mungkin semua ni adlh dampak dari terlalu tingginya libiloku sehingga saat aku mood, tak jarang setelah pulang kerja aku melakukan dgn teman kantorku.
Aku selalu bersyukur mempunyai kelebihan dlm urusan bercinta. Ditambah Pengetahuan sex aku yg aku dapatkan dari film bf, buku-buku sampai obrolan-obrolan dgn teman di kantorku, membuat aku semakin bisa menyelami tentang apa itu sex. Sehingga aku benar-benar fasih dlm menerjemahkan apa yg aku dpt dari pengetahuan tentang sex. Itu terbukti dgn keluarnya banyak pujian dari para teman making love aku. Rata-rata mereka sangat puas saat bercinta denganku, dan mereka menemukan, merasakan dan menikmati sesuatu yg sebelumnya belum pernah mereka rasakan dlm masalah sex.
*****
Cerita ni berawal dari perkenalanku dgn seorang wanita karir, yg entah bagaimana ceritanya wanita karir tersebut mengetahui nomor kantorku.
Siang itu disaat aku hendak makan siang tiba-tiba telepon lineku berbunyi dan ternyata operator memberitau saya kalau ada telepon dari seorag wanita yg engak mau menyebutkan namanya dan setelah kau angkat.
"Hallo, selamat siang joko, " suara wanita yg sangat manja terdengar.
"Helo juga, siapa ya ini?" tanyaku serius.
"Namaku Karina, " kata wanita tersebut mengenalkan diri.
"Maaf, Mbak Karina tahu nomor telepon kantor saya dari mana?" tanyaku menyelidiki.
"Oya, aku temannya Yanti dan dari dia aku dpt nomor kamu, " jelasnya.
"Ooo.. Yanti, " kataku datar.
Aku mengingat kisahku, sebelumnya yg berjudul empat lawan satu. Yanti adlh seorang wanita karir yg jg 'mewarnai' kehidupan sex aku.
"Gimana kabarnya Yanti dan dimana sekarang dia tinggal?" tanyaku.
"Baik, sekarang dia tinggal di Surabaya, dia titip salam kangen sama kamu, " jelas Karina.
Sekitar 10 menit, kami berdua mengobrol layaknya orang sudah kenal lama. Suara Karina yg lembut dan manja, membuat aku menerka-nerka bagaimana bentuk fisiknya dari wanita tersebut. Saat aku membayangkan bentuk fisiknya, Karina membuyarkan lamunanku.
"Hallo.. Joko, kamu masih disitu?" tanya Karina.
"Iya.. Iya Mbak.." kataku gugup.
"Hayo mikirin siapa, lagi mikirin Yanti yaa?" tanyanya menggodaku.
"Nggak kok, malahan mikirin Mbak Karina tuh, " celetukku.
"Masa sih.. Aku jadi GR deh" dgn nada yg sangat menggoda.
"Joko, boleh nggak aku bertemu dgn kamu?" tanya Karina.
"Boleh aja Mbak.. Bahkan aku senang bisa bertemu dgn kamu, " jawabanku semangat
"Oke deh, kita ketemuan dimana nih?" tanyanya semangat.
"Terserah Mbak deh, Joko sih ngikut aja?" jawabku pasrah.
"Oke deh, nanti sore aku tunggu kamu di Mc. Donald plasa senayan, " katanya.
"Oke, sampai nanti joko.. Aku tunggu kamu jam 18.30, " sambil berkata demikian, aku pun langsung menutup teleponku.
Aku segera meluncur ke kantin untk makan siang yg sempat tertunda itu. Sambil membayangkan kembali gimana wajah wanita yg barusan saja menelpon aku. Setelah aku selesai makan aku pun langsung segera balik ke kantor untk melakukan aktivitas selanjutnya.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00, tiba saatnya aku pulang kantor dan aku segera meluncur ke plasa senayan. Sebelumnya prepare dikantor, aku mandi dan membersihkan diri setelah seharian aku bekerja. Untuk perlengkapan mandi, aku sengaja membelinya dikantin karena aku nggak mau ketemu wanita dgn tanpak kotor dan bau badan, kan aku menjadi nggak pede dgn hal seperti itu.
Tiba di Plasa Senayan, aku segera memarkirkan mobil kijangku dilantai dasar. Jam menunjukkan pukul 18.15. Aku segera menuju ke MC. Donald seperti yg dikatakan Karina. Aku segera mengambil tempat duduk disisi pagar jalan, sehingga aku bisa melihat orang lalu lalang diarea pertokaan tersebut.
Saat mataku melihat situasi sekelilingku, bola mataku berhenti pd seorang wanita setengan baya yg duduk sendirian. Menurut perkiraanku, wanita ni berumur sekitar 32 tahun. Wajahnya yg lumayan putih dan jg cantik, membuat aku tertegun, nataku yg nakal, berusaha menjelajahi pemadangan yg indah dipandang yg sangat menggiurkan apa lagi abgian depan yg sangat menonjol itu. Kakinya yg jenjang, ditambah dgn belahan pahanya yg putih dan jg montok dibalik rok mininya, membuat aku semakin gemas. Dalam hatiku, wah betapa bahagianya diriku bila yg aku lihat itu adlh orang yg menghubungiku tadi siang dan aku lebih bahagia lagi bila dpt merasakan tubuhnya yg indah itu.
Tiba-tiba wanita itu berdiri dan menghampiri tempat dudukku. Dadaku berdetuk kencang ketika dia benar-benar mengambil tempat duduk semeja dgn aku.
"Maaf apakah kamu Joko?" tanyanya sambil menatapku.
"Iy.. Iyaa.. Kamu pasti Karina, " tanyaku balik sambil berdiri dan mengulurkan tanganku.
Jarinya yg lentik menyetuh tanganku untk bersalaman dan darahku terasa mendesr ketika tangannya yg lembut dan jg halus meremas tangaku dgn penuh perasaan.
"Silahkan duduk Karina, " kataku sambil menarik satu kursi di depanku.
"Terima kasih, " kata Karina sambil tersenyum.
"Dari tadi kamu duduk disitu kok nggak langsung kesini aja sih?" tanyaku.
"Aku tadi sempat ragu-ragu, apakah kamu memang Joko, " jelasnya.
"Aku jg tadi berpikir, apakah wanita yg cantik itu adlh kamu?" kataku sambil tersenyum.
Kami bercerita panjang lebar tentang apapun yg bisa diceritakan, kadang-kadang kami berdua saling bercanda, saling menggoda dan sesekali bicara yg 'menyerempet' ke arah sex. Lesung pipinya yg dalam, menambah cantik saja wajahnya yg semakin matang.
Dari pembicaraan tersebut, terungkaplah kalau Karina adlh seorang wanita yg sedang bertugas di Jakarta. Karina adlh seorang pengusaha dan kebetulan selama 4 hari dinas di Jakarta.
"Karin, kamu kenal Yanti dimana?" tanyaku.
Yanti adlh teman chattingku di YM, aku dan Yanti sering online bersama. Dan kami terbuka satu sama lain dlm hal apapun. Begitu jg kisah rumah tangga, bahkan masalah sex sekalipun. Mulutnya yg mungil menjelaskan dgn penuh semangat.
"Emangnya Yanti menikah kapan? Aku kok nggak pernah diberitahu sih, " tanyaku penuh penasaran.
"Dia menikah dua minggu yg lalu dan aku nggak tahu kenapa dia nggak mau memberi tahu kamu sebelumnya, " Jawabnya penuh pengertian.
"Ooo, begitu.." kataku sambil manggut-manggut.
"Ini adlh hari pertamaku di Jakarta dan aku berencana menginap 4 hari, sampai urusan kantorku selesai, " jelasnya tanpa aku tanya.
"Sebenarnya tadi Yanti jg mau dateng tapi berhubung ada acara keluarga jadi kemungkinan dia akan datang besok harinya dia bisa dateng, " jelasnya kembali.
"Memangnya Mbak Karina menginap dimana nih?" tanyaku penasaran.
"Kebetulan sama kantor sudah dipesankan kamar buat aku di hotel H.."jelasnya.
"Mmm, emangnya Mbak sama siapa sih?" tanyaku menyelidik.
"Ya sendirilah, Joko.. Makanya saat itu aku tanya Yanti, " katanya
"Tanya apa?" tanyaku mengejar.
"Apakah punya teman yg bisa menemaniku selama aku di Jakarta, " katanya.
"Dan dari situlah aku tahu nomor telepon kamu, " lanjutnya.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukan pukul 10.25 wib, dan aku lihat sekelilingku pertokoan mulai sepi karena memang sudah mulai larut malam. Dan toko pun sudah mulai tutup.
"Jok.. Kamu mau anter aku balik ke hotel nggak?" tanyanya.
"Boleh, masa iya sih aku tega sih biarin kamu balik ke hotel sendirian, " kataku.
Setelah obrolan singkat, kami segera menuju parkiran mobil dan segera meluncur ke hotel H.. Yang tak jauh dari pusat pertokoan Plasa Senayan. Aku dan Karina bergegas menuju lift untk naik ke lantai 5, dan sesampainya di depan kamarnya, Karina menawarkan aku untk masuk sejenak. Bau parfum yg mengundang syaraf kelaki-lakianku serasa berontak ketika berjalan dibelakangnya.
Dan ketika aku hendak masuk ternyata ada dua orang wanita yg sedang asyik ngegosip dan mereka pun tersenyum setelah aku masuk kekamarnya. Dalam batinku, aku tenyata dibohongi ternyata dia nggak sendiri. Karina pun memperkenalkan teman-temannya yg cantik dan jg sex yg berbadan tinggi dan jg mempunyai payudara yg besar dia adlh Miranda(36b) sedangkan yg mempunyai badan yg teramat sexy ni dan jg berpayudara yg sama besarnya bernama Dahlia(36b). Dan mereka pun mempersilahkan aku duduk.
Tanpa dikomando lagi mereka pun perlahan-lahan memulai membuka pakaian mereka satu persatu, aku hanya bisa melotot saja tak berkedip sekali pun, tak terasa adik kecilku pun segera bangun dari tidurnya dan segera bangun dan langsung mengeras seketika itu juga. Setelah mereka telanjang bulat terlihatlah pemandangan yg sangat indah sekali dgn payudara yg besar, Karina pun langsung menciumku dgn ganasnya aku sampai nggak bisa bernafas karena serangan yg sangat mendadak itu dan aku mencoba menghentikannya.
Setelah itu dia pun memohon kepadaku agar aku memberikan kenikmatan yg pernah aku berikan sama Yanti dan kawan-kawan. Setelah itu Karina pun langsung menciumku dgn garangnya dan aku pun nggak mau tinggal diam aku pun langsung membalas ciumannya dgn garang pula, lidah kamipun beraduan, aku mulai menghisap lidahnya biar dlm dan jg sebaliknya. Sedangkan Miranda mengulum penisku ke dlm mulutnya, mengocok dimulutnya yg membuat sensasi yg tak bisa aku ungkapkan tanpa sadar aku pun mendesah.
"Aaahh enak Mir, terus Mir hisap terus, aahh.."
Sedangkan Dahlia menghisap buah zakarku dgn lembutnya membuat aku semakin nggak tertahankan untk mengakhiri saja permaianan itu. Aku pun mulai menjilati vagina Karina dgn lembut dan perlahan-lahan biar dia bisa merasakan permaianan yg aku buat. Karina pun menjerit keras sambil berdesis bertanda dia menikmati permainanku itu.
Mirandapun nggak mau kalah dia menghisap payudaranya Karina sedangkan Dahlia mencium bibir Karina agar tak berteriak ataupun mendesis. Setelah beberapa lama aku menjilati vaginanya terasa badannya mulai menegang dan dia pun mendesah.
"Jok.. Akuu mauu keeluuarr."
Nggak beberapa lama keluarlah cairan yg sangat banyak itu akupun langsung menghisapnya sampai bersih tanpa tersisa. Setelah itu aku pun langsung memasukkan penisku ke dlm vagina Karina, perlahan-lahan aku masukkan penisku dan sekali hentakan langsung masuk semua ke dlm vaginanya yg sudah basah itu. Aku pun langsung menggenjotnya dgn sangat perlahan-lahan sambil menikamati sodokan demi sodokan yg aku lakukan dan Karina pun mulai mendesah nggak karuan.
"Aaahh enak Jok, terus Jok, enak Jok, lebih dlm Jok aahh, sstt.."
0 Response to "Cerita Seks Daun Muda - Cerita Sex"
Posting Komentar