gbne.blogspot.com - بسم الله الرحمن الرحيم
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman di dlm Al Qur`anul Karim:
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yg diyakini (kematian). [QS Al Hijr: 99]
Di dlm ayat ini, yg perlu menjadi perhatian kita adlh pd kata الْيَقِينُ karena ada sebagian kelompok menyimpang (sufi) yg menafsirkan lafazh ni tak dgn makna yg benar, lalu mereka menjadikan ayat ni sebagai hujjah untk membenarkan penyimpangan aqidah mereka. Mereka menafsirkan lafazh الْيَقِينُ dengan makna ma’rifat. Ma’rifat adlh derajat tertinggi di dlm tingkatan seorang hamba menurut kelompok sufi ini.
Mereka menginginkan dgn makna ni bahwa orang yg sudah mencapai derajat ma’rifah maka berarti dia telah mencapai tingkat keyakinan yg sempurna terhadap Allah dan syariat-Nya sehingga tak wajib lagi bagi dia untk menjalankan syariat dan ibadah.
Keyakinan seperti ni adlh keyakinan kufur, sesat, dan jahil sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah. Para nabi dan rasul ‘alaihimus salam yg mereka itu adlh orang-orang yg paling mengenal Allah, paling mengetahui hak-hak-Nya, paling banyak beribadah kepada-Nya, dan paling banyak melakukan kebaikan, mereka tak pernah sekalipun berhenti menjalankan syariat Allah ta’ala sampai mereka wafat.
Allah ta’ala berfirman mengabarkan tentang ucapan Nabi Isa صلى الله عليه وسلم kepada kaumnya:
وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا
dan Dia (Allah) memerintahkanku untk (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. [QS Maryam: 31]
Lantas apakah makna yg benar dari lafazh الْيَقِينُ ? Makna yg benar dari lafazh ni adlh kematian. Maknanya, beribadahlah engkau hanya kepada Allah ta’ala sesuai dgn kemampuanmu dan jangan pernah meninggalkannya sampai kematian mendatangimu.
Dalil yg mendukung makna ni adlh firman Allah ta’ala yg menceritakan tentang ucapan penduduk neraka:
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ
Mereka (penduduk neraka) menjawab: Kami dahulu tak termasuk orang-orang yg mengerjakan shalat, kami tak (pula) memberi makan orang miskin, kami membicarakan yg bathil bersama dgn orang-orang yg membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan hingga datang kepada kami kematian. [QS Al Mudatstsir: 43-47]
Di dlm ayat ni الْيَقِينُ bermakna kematian.
Dalil lainnya yg menunjukkan penggunaan kata الْيَقِينُ untuk makna kematian adlh sebuah hadits yg menceritakan kisah kematian seorang sahabat Nabi صلى الله عليه وسلم yg bernama Utsman bin Mazh’un radhiallahu ‘anhu. Di antara ucapan Nabi صلى الله عليه وسلم adalah:
أَمَّا هُوَ فَقَدْ جَاءَهُ الْيَقِينُ. وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَرْجُو لَهُ الْخَيْرَ
Adapun dia (Utsman bin Mazh’un), maka sungguh telah datang kepadanya kematian. Demi Allah, sesungguhnya saya sangat mengharapkan dia mendapatkan kebaikan. [HR Al Bukhari (1243)]
Di dlm hadits ni الْيَقِينُ bermakna kematian.
Salim bin Abdillah bin Umar berkata menerangkan makna kata الْيَقِينُ dalam ayat 99 surat Al Hijr: Kematian. Atsar ni diriwatkan oleh Ibnu Jarir secara maushul di dlm tafsirnya dan disebutkan oleh Al Bukhari secara mu’allaq di dlm kitab Shahih-nya. Ini jg merupakan pendapatnya Mujahid, Al Hasan Al Bashri, Qatadah, Abdurrahman bin Zaid bin Aslam, dll.
Pertanyaan yg mungkin timbul di sini adlh kenapa kematian dinamakan dgn keyakinan (الْيَقِينُ) ? Bukankah arti dari kata yakin adlh mengetahui hakikat dari sesuatu secara pasti? Jawabannya adlh karena ketika seseorang mengalami kematian maka barulah tampak bagi dia hakikat dari kematian itu secara yakin. Demikian perkataan Syaikh Muhammad Al Amin Asy Syinqithi rahimahullah di dlm kitab Adhwa`ul Bayan pd tafsir ayat 99 surat Al Hijr.
والحمد لله رب العالمين
Sumber: Disadur dgn perubahan seperlunya dari kitab Tafsir Ibnu Katsir dan kitab tafsir Adhwa`ul Bayan.
other source : http://dakwahquransunnah.blogspot.com, http://dailymotion.com, http://twitter.com
0 Response to "Tafsir Surat Al Hijr Ayat 99 - Al Qur`an"
Posting Komentar