This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Kehancuran Alam Semesta & Bencana Dahsyat di Akhir Zaman

Kehancuran Alam Semesta & Bencana Dahsyat di Akhir Zaman
gbne.blogspot.com - Secara umum, manusia terbagi menjadi tiga kelompok di dlm menyikapi nubuwat Rasulullah SAW tentang peristiwa-peristiwa akhir zaman :


Pertama : Kelompok yg menolak akan keyakinan datangnya hari akhir. Kelompok ni banyak diwakili oleh kebanyakan bangsa barat / timur -semisal Jepang- yg secara umum berideologi paganisme / sekulerisme. Kelompok ni didominasi oleh mereka yg tak menganut agama samawi. Kecanggihan teknologi yg mereka miliki menjadikan mereka memiliki kesimpulan tersendiri tentang nasib dunia di masa mendatang. Termasuk kelompok ni adlh darwinisme dan mereka yg sepaham dengannya.


Kedua : Mereka yg kurang peduli dgn nash-nash tentang peristiwa akhir zaman dan tak banyak mengkajinya karena dianggap kurang realistis dan bukan masanya. Mereka menganggap bahwa berbicara tentang petaka akhir zaman sebagai penghalang menuju kemajuan, karena merasa telah dibatasi oleh takdir tentang berakhirnya alam semesta. Apalagi jika peristiwa akhir zaman itu dikaitkan dgn kemenangan umat Islam di bawah kepemimpinan Al Mahdi yg akan menaklukkan seluruh dunia, mereka anggap itu hanyalah ilusi dan mimpi kosong. Kelompok ni terbagi menjadi dua :

Mereka yg secara lahir adlh kelompok ilmuan/ulama yg banyak bergelut dgn dunia ilmu dan penelitian. Mereka menakwilkan hadits-hadits tentang akhir zaman dan hanya mau menerima yg bisa diterima oleh akal dan sesuai dgn logika. Sebagian ada yg membuat persyaratan-persyaratan batil untk sahnya hadits-hadits tersebut (semisal harus mutawatir dan bukan ahad). Kelompok ni didominasi kelompok rasionalis jg sekuler, tapi tak menutup kemungkinan di antara mereka ada yg merupakan orang-orang bayaran musuh-musuh islam yg bertujuan untk menebarkan keragu-raguan tentang janji kemenangan islam di akhir zaman. Kelompok ni jg membicarakan tentang peristiwa akhir zaman, tapi cara yg mereka tempuh adlh bertolak belakang dgn apa yg menjadi kebiasaan para salaf dlm memahaminya.

Mereka yg secara umum termasuk umat islam yg tak memiliki kepedulian terhadap ilmu syar’i, tak pernah mempelajari perkara-perkara iman kecuali sebatas jumlah dan nama rukun iman. Kelompok ni tak pernah mendengar istilah-istilah seputar fitnah akhir zaman, tak mengenal Dajjal, nabi Isa as, Imam Mahdi, Ya’juj wa Ma’juj, dan tema-tema semisal. Kelompok ni tak pernah tahu tentang detilnya perihal hari kiamat kecuali sebatas katanya dan katanya, sehingga sikap mereka terhadap hari kiamat sebagaimana sikap mereka terhadap berita-berita lainnya. Kelompok ni - meski mereka jg percaya dgn adanya kiamat - tapi keyakinannya tak memberikan manfaat sama sekali untk sikap hidupnya. Mereka tak pernah bisa mengambil pelajaran dari semua peristiwa yg disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka jg tak menyadari adanya bahaya besar yg mengancam agama dan dunia mereka, dan tak menutup kemungkinan bahwa mereka telah terperosok dlm bahaya yg pernah diingatkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang dahsyatnya fitnah akhir zaman :


إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا الْقَاعِدُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْقَائِمِ وَالْقَائِمُ فِيهَا خَيْرٌ مِنْ الْمَاشِي وَالْمَاشِي فِيهَا خَيْرٌ مِنْ السَّاعِي فَاكْسِرُوا قِسِيَّكُمْ وَقَطِّعُوا أَوْتَارَكُمْ وَاضْرِبُوا بِسُيُوفِكُمْ الْحِجَارَةَ فَإِنْ دُخِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ بَيْتَهُ فَلْيَكُنْ كَخَيْرِ ابْنَيْ آدَمَ


Sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yg gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pd pagi harinya telah menjadi kafir. Pada saat itu orang yg duduk lebih baik daripada yg berdiri, yg berdiri lebih baik daripada yg berjalan, dan yg berjalan lebih baik daripada berlari. Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu gunakan untk memukul / membunuh manusia). Jika salah seorang di antara kamu terlibat dlm urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil). .

Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah menceritakan bahwa salah satu tanda dekatnya kiamat adlh banyaknya fitnah besar yg menyebabkan tercampurnya antara hak dan batil. Di saat itu iman manusia mudah tergoncang. Bahkan saking beratnya fitnah yg dihadapi manusia, ada di antara mereka yg di waktu pagi dlm keadaan beriman di sore hari telah menjadi kufur. Di sore hari mereka beriman ketika masuk waktu pagi mereka telah kufur. Dalam riwayat muslim disebutkan,
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yg gelap gulita. Pagi pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir; dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir.


Ketiga: Kelompok yg beriman dan yakin dgn semua yg dijanjikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam tentang dekatnya kehancuran alam semesta (kiamat), yg itu semua di dahului dgn tanda-tanda kecil dan besar yg mendahuluinya. Kelompok ni terbagi menjadi tiga :

1. Mereka yg menerima nash-nash tersebut apa adanya, dimana sikap mereka terhadap nash-nash seputar nubuwat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam hanya sebatas meriwayatkan dan menerjemahkan tanpa perlu mengaktualisasikan dgn zaman dan kondisi dimana mereka hidup. Kelompok ni kurang bisa memahami maksud dan tujuan di balik turunnya hadits-hadits tersebut. Nash-nash yg sebenarnya memiliki makna peringatan dan larangan lebih diartikan sebagai khabar yg tak mengandung pesan. Sebenarnya banyak sabda-sabda beliau tentang dekatnya kiamat yg memiliki makna peringatan agar tiap muslim menjauhi perkara itu semampunya, bukan menganggapnya sesuatu yg lazim dan biasa. Sebagaimana peringatan beliau tentang munculnya para polisi di akhir zaman yg selalu membawa cemeti, dimana mereka berangkat pagi-pagi dgn kemurkaan Allah dan pulang di sore hari dgn kemarahan dari-Nya. Mereka pahami nash tersebut sebatas khabar tanpa makna, padahal itu merupakan peringatan keras agar seseorang berhati-hati untk tak memilih profesi seperti ini.

Juga hadits tentang permusuhan orang islam terhadap Yahudi, dimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa kiamat tak akan terjadi hingga kaum muslimin memerangi bangsa Yahudi. Nash ni merupakan khabar yg mengandung pesan tentang pastinya kaum muslimin memerangi Yahudi/Israel Zionis. Maka merupakan sebuah tindakan konyol jika seorang muslim membenarkan damai dgn kelompok mereka.


2. Mereka yg menerima nash-nash tersebut dgn penuh keyakinan, tapi bersikap melampaui batas dlm menerjemahkan sekaligus mengaktualisasikannya. Kelompok ni menjadikan hadits-hadits dha’if bahkan maudhu sebagai hujjah untk mendukung pemikiran mereka. Bahkan sebagian ada yg memaksakan nash-nash tersebut untk mendukung kelompoknya dgn menjatuhkan lawan politiknya. Kelompok ni jg banyak menggunakan khabar-khabar israiliyat, bahkan komentar-komentar ahli kitab yg tak tsiqah dgn agama al Masih. Kelompok yg menerima nash-nash tersebut dgn penuh keyakinan, bahwa semua itu benar adanya dari nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Mereka berusaha untk mengambil posisi yg benar terhadap hadits-hadits tersebut secara proposional, tak cuek dan tak terlalu kaku sebagaimana kelompok pertama, tapi tak jg terlalu ekstrim dan berlebihan sebagaimana kelompok kedua. Kelompok ni berusaha menjadikan semua nash-nash nubuwah Rasulullah sebagai pijakan hidup, agar tiap langkah mereka tak keliru. Mereka jg selalu mencari tahu tentang hakikat yg sebenarnya dari hadits-hadits fitnah dgn maksud agar mereka selamat dari fitnah tersebut tanpa melakukan pemastian-pemastian pd hal-hal yg belum qath’i.

3. Mereka tetap waspada terhadap fitnah Dajjal, maka pd tiap shalat yg mereka lakukan selalu diiringi dgn doa perlindungan fitnah Dajjal. Mereka jg melakukan persiapan-persiapan amal nyata, jika suatu ketika apa yg diisyaratkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam benar-benar nyata di depan mata.

Hal itu sebagaimana yg pernah dilakukan oleh Ibnu Abbas sebagaimana yg diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari ‘Abdullah bin Abu Malikah, ia berkata: Pada suatu pagi saya pergi kepada Ibnu ‘Abbas. Maka ia berkata: Malam tadi aku tak dpt tidur sampai pagi. Aku bertanya: Apa sebabnya. Beliau menjawab: Karena orang-orang berkata bahwa bintang berekor sudah terbit, maka saya cemas akan kedatangan asap (dukhan) yg sudah mengetuk pintu, sehingga saya tak dpt tidur sampai pagi.

Pada riwayat di atas Ibnu Abbas termasuk khawatir dgn kejadian komet yg akan disusul dgn dukhan azab, padahal peristiwa dukhan azab merupakan salah satu tanda kiamat besar yg akan muncul di akhir zaman.

Sikap lain jg ditunjukkan beberapa sahabat ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bercerita tentang Dajjal, maka ada di antara mereka yg berjaga-jaga, bahkan sampai ada yg memeriksa kebun-kebun mereka karena khawatir jika Dajjal telah masuk ke dalamnya.


Wallahu Alam Bishowab

0 Response to "Kehancuran Alam Semesta & Bencana Dahsyat di Akhir Zaman"

Posting Komentar

Contact

Nama

Email *

Pesan *