gbne.blogspot.com - Apakah anda pernah mengalami perasaan tiba-tiba ingin mengudap makanan / camilan manis seperti cake dan cookies? Sugar craving ni begitu kuat sehingga anda pun kemudian berulangkali pergi ke dapur, membuka kulkas dan laci-laci di dapur berharap menemukan sekantong cookies / mungkin batangan coklat yg bisa memuaskan lidah. Disaat makanan manis itu tak jua ditemukan maka anda pun menyesali diri mengapa tak menimbunnya banyak-banyak di dlm rumah?
Terus-terang saya sering mengalami kejadian itu. Apalagi sejak diet rendah gula yg saya lakukan beberapa waktu ini. Ada satu / dua hari dlm seminggu 'rasa lapar' akan gula ni kambuh sehingga pikiran ni hanya dipenuhi oleh lumernya cake coklat di mulut / renyahnya cookies yang terasa 'krenyes-krenyes' ketika dikunyah. Berulangkali saya menatap coklat cooking batangan atau chocolate chips di dlm chiller dan mereka-reka makanan apa yg bisa saya buat darinya. Untungnya saya belum terlalu gila untk mengudap mereka secara langsung. ^_^
Nah minggu lalu saya begitu ingin mengunyah muffin. Muffin keju yg manis, gurih dgn tekstur lembut, moist dan mampu memuaskan si picky eater sekalipun. Sambil browsing tak tentu arah memandangi aneka gambar muffin yg terlihat begitu lezat di internet, air liur pun menetes. Sayangnya saat itu telah tengah malam, Heni pun telah terlelap entah kapan tahun. Tak mungkin rasanya saya nekat berkutat di dapur dan memenuhi rumah dgn suara kelontangan aneka perabot baking.
Tapi dulu saya sering melakukannya, kala demam baking masih hot-hot-nya. Waktu itu pengalaman saya tentang baking masih sangat minim bahkan hampir mendekati zero. Dibekali perasaan euforia yg melanda ketika berhasil mengeksekusi sebuah resep roti tanpa membuat langit-langit rumah berlubang saat roti tersebut ditimpukkan kesana, / ketika berhasil membuat cookies yg renyah tanpa melebar 'lebay' seukuran tampah diameter 30 cm maka hampir tiap malam saya memanggang aneka makanan. Parahnya saya bahkan sempat tertidur ketika roti tengah dipanggang dan jumpalitan terbangun ketika rumah dipenuhi asap berbau gosong. Sekarang demam itu sudah berlalu. Jadi walau 'ngebet' berat ingin menyantap muffin saya pun menunggunya hingga weekend tiba. ^_^
Membuat muffin, menjadikan saya bernostalgia pd masa lima tahun yg lalu ketika JTT diciptakan. Saat itu saya belajar dari nol bagaimana membuat aneka kue yg dipanggang, secara otodidak pula. Guru saya adlh internet, karena untk teknik memasak yg satu ini, Ibu saya tak bisa membantu banyak. Sejak saya kecil, beliau telah mengibarkan bendera putih tanda menyerah jika berurusan dgn baking. Saya masih ingat, ketika kami masih tinggal di Tanjung Pinang, tiap Lebaran tiba maka kami pun mengimpor tenagaahliuntuk urusan satu ni yaitu tante-tante saya yg jago membuat kue.
Selama dua / tiga hari, Tante Munah dan Tante Ombok yg rumahnya hanya berjarak beberapa puluh meter, akan datang ke rumah membuat adonan. Peran Ibu bersama krucil-krucilnya - hanya saya dan Wulan yg kala itu bisa membantu - adlh menggelindingkan adonan tersebut menjadi aneka bentuk tak karuan. Setiap tahun selalu seperti itu, dan tiap tahun tak ada satupun anggota keluarga kami yg berusaha untk belajar membuat adonan kue itu sendiri.
Nah kue bernama muffin merupakan salah dua kue dipanggang yg sukses saya buat ketika pertama kali mencoba belajar baking. Saat satu resep muffin berhasil dieksekusi maka muffin-muffin lainnya pun bermunculan di JTT, sebut saja muffin coklat, muffin pisang, muffin oatmeal, muffin ketan hitam, muffin keju, muffin selai nanas, bahkan saya lupa aneka variasi muffin lainnya yg pernah saya coba. Sebenarnya tak heran jika kue ni layak direkomendasikan bagi pemula yg baru belajar baking. Muffin secara teknik mudah dibuat, rasanya lezat dan memiliki tampilan yg manis. Bahkan kue ni pantas menjadi buah tangan karena umumnya digemari oleh siapapun. Selain itu variannya lumayan banyak, baik manis ataupun asin, sehingga kita bisa bereksperimen dgn lebih leluasa.
Jika anda saat ni masih mengandalkan adonan muffin instan dlm kotak dgn aneka merk yg tersebar di supermarket, saran saya mengapa anda tak membuat versi instan itu sendiri di rumah? Bahan-bahan kering muffin seperti tepung terigu, garam, baking powder, susu bubuk dan coklat bubuk (jika pakai) bisa anda buat beberapa waktu sebelumnya, bungkus dlm paket-paket kecil berisikan satu resep muffin dan simpan di chiller. Ketika diperlukan maka anda cukup menambahkan bahan basah yg biasanya berupa campuran telur, susu cair, mentega cair / minyak plus gula dan aneka rasa yg anda inginkan. Apakah pisang; keju; wortel; choco chips; / aneka buah kering dan kacang-kacangan. Cara ni menghemat waktu dan tentu saja lebih murah dibandingkan membeli versi instannya.
Saya pernah mengulas mengenai kunci sukses membuat muffin, anda bisa melihat detailnya pd postingan saya sebelumnya di Tips Membuat Muffin. Poin penting ketika anda hendak membuat muffin adlh jangan aduk adonan secara berlebihan (over mixing). Bahan kering dan bahan basah memang bisa anda persiapkan beberapa saat sebelumnya, tapi ketika kedua bahan ni telah bercampur menjadi satu di dlm mangkuk maka kita hanya memiliki waktu yg singkat untk mengaduknya dan sesegera mungkin memprosesnya di dlm oven / kukusan. Muffin adlh tipe cake / quick bread (seperti banana bread) yg tak memerlukan mikser untk mengocok adonan. Teksturnya memang padat dan terkesan sedikit bantat tetapi sama sekali tak bantat.
Tekstur muffin remah, berongga, empuk, lembut, dan untk mencapai tekstur seperti itu maka bahan pengembang diperlukan, biasanya baking powder dan baking soda. Tapi jika anda menghindari kedua bahan pengembang tersebut, maka sedikit teknik mengocok diperlukan. Kocok telur dan gula dgn menggunakan mikser hingga mengembang dan berjejak (ribbon stage) baru kemudian bahan kering dimasukkan dan diaduk seperlunya hingga rata.
Agar tak over mixing kala anda mengaduk minyak sayur dan mentega cair yg suka mengendap di dasar adonan dan sulit tercampur maka ambil sedikit adonan (1/3 bagian), masukkan ke mangkuk berisi minyak / mentega cair dan aduk hingga tercampur baik. Baru adonan bercampur minyak ni dimasukkan ke dlm adonan utama dan diaduk rata. Untuk lebih jelasnya teknik ni anda bisa melihat di proses pembuatan Cake Pisang dgn 5 Bahan pd link disini. Saya sendiri lebih suka dgn versi praktisnya dan mengandalkan pd baking powder double acting yg ampuh mengembangkan adonan, tapi saya bisa mengerti pd Ibu-Ibu yg ingin memberikan kue bebas bahan kimia pd putra-putrinya.
Untuk muffin keju ni saya membuat versi manisnya dan menggunakan keju cheddar parut, tapi sebenarnya muffin keju ni bisa hadir dlm versi gurih dgn mengeliminir gula dan menambahkan rajangan daun bawang ke dalamnya. Versi gurihnya sendiri sebenarnya cukup lezat tapi bagi sweet tooth seperti saya maka versi manisnya lebih disuka.
Berikut resep dan prosesnya ya.
Muffin Keju CheddarResep hasil modifikasi sendiri
Untuk 12 buah muffin dgn loyang muffin diameter 8 cm
Tertarik dgn resep muffin lainnya? Silahkan klik link di bawah ni ya:
Muffin Keju Lemon
Muffin Coklat
Muffin Pisang
Bahan: - 260 gram tepung terigu protein sedang / serba guna - 100 gram gula pasir - 2 sendok teh baking powder double acting *) - 2 sendok makan susu bubuk - 1/2 sendok teh garam - 250 ml susu cair - 5 kuning telur / 2 butir telur, kocok lepas **) - 3 sendok makan mentega/margarine dicairkan, sekitar 50 gram
- 50 ml minyak sayur - 1 sendok teh vanilla extract, / 1/4 sendok teh vanilla essence / vanili bubuk
- 100 gram keju cheddar parut + 20 gram keju parut untk taburan
*) Untuk mengetahui informasi tentang baking powder double acting, anda bisa klik pd link disini.
**) Saya menggunakan kuning telur karena memiliki banyak persediaannya di kulkas.
Cara membuat:
Siapkan loyang muffin, olesi permukaannya dgn margarine, taburi dgn tepung terigu, miring-miringkan loyang hinga tepung bisa menutupi permukaan loyang dgn baik. Balikkan loyang dan ketukkan untk membuang kelebihan tepung. Sisihkan.
Note: anda jg bisa menggunakan kertas cupcake dan letakkan kertas di dlm loyang muffin. Loyang tak perlu diolesi margarine dan tepung jika anda menggunakan kertas cupcake.
Siapkan oven, letakkan rak pemanggang di tengah oven, set oven disuhu 170'C.
Siapkan keju parut, sisihkan. Siapkan mangkuk, masukkan bahan kering (tepung terigu, baking powder, garam, gula pasir dan susu bubuk) dan aduk rata. Siapkan mangkuk lainnya / gelas besar, masukkan bahan basah (telur, susu cair, minyak sayur, mentega cair dan vanila ekstrak), aduk rata.
Tuangkan bahan basah ke dlm mangkuk berisi bahan kering.
Aduk perlahan adonan hingga tercampur dgn baik, jangan over mixing. Jika adonan telah tercampur dan walau masih terdapat sedikit gumpalan tepung, biarkan saja.
Masukkan keju parut, aduk seperlunya saja. Adonan yg terbentuk pekat dan kental.
Tuangkan adonan ke dlm cetakan muffin hingga penuh. Adonan yg memenuhi loyang akan membuat muffin membentuk puncak yg cantik.
Taburi permukaan muffin dgn keju parut. Panggang di oven selama 20 - 25 menit / hingga tak ada adonan yg melekat kala lidi ditusukkan di tengah muffin.
Keluarkan muffin dari oven, biarkan diloyang selama 5 menit agar uap panasnya hilang. Keluarkan dari cetakan dgn mencongkelnya menggunakan ujung spatula. Tata di rak kawat dan siap disantap. Super yummy!
other source : http://google.com, http://twitter.com, http://justtryandtaste.com
0 Response to "[Masakan Betawi] Resep Muffin Keju Cheddar"
Posting Komentar